PENTAGON —
Pertanyaan besar terus melingkupi temuan minggu ini di Panama yaitu kapal Korea Utara yang membawa bagian-bagian senjata. Kuba yang mengklaim pemilik kargo itu mengatakan, itu adalah komponen usang yang dikirim ke Korea Utara untuk diperbaiki.
Pejabat-pejabat Panama menemukan kontainer sarat dengan bagian-bagian senjata yang disembunyikan dibawah tumpukan kantong gula dalam kapal barang berbendera Korea Utara yang hendak melewati Terusan Panama.
Dalam siaran televisi negara itu, Kuba mengumumkan memiliki senjata itu, yang menurut Havana mencakup rudal anti-pesawat yang usang, radar, dan komponen pesawat tempur era Soviet yang akan dikirim ke Korea Utara untuk diperbaiki.
Pertanyaan besarnya adalah mengapa Kuba bersusah payah mengirim barang-barang yang tampaknya tak berguna itu ke Korea Utara.
Analis Tim Brown, mengatakan, "Yang kita tahu, intinya adalah ada kapal Korea Utara membawa banyak gula mentah, rudal anti-pesawat usang dan peralatan radar, dan beberapa suku cadang mesin pesawat menuju Korea Utara. Kita tidak tahu, apakah Korea Utara akan memperbaiki barang-barang itu, akan menjualnya, menukarnya dengan barang lain atau apa."
Kemungkinan butuh waktu beberapa minggu atau beberapa bulan untuk mengetahui persis apa kargo tersebut.
Menteri Keamanan Panama Jose Raul Mulino mengatakan, "Amerika menegaskan akan mengirim satu tim lengkap, dan kementerian luar negeri memberitahu saya bahwa pakar-pakar PBB dijadwalkan tiba di Panama tanggal 5 Agustus untuk memverifikasi senjata-senjata itu."
Tidak ada sejarah - setidaknya yang diketahui publik - mengenai kerja sama militer yang signifikan antara Korea Utara dan Kuba. Kedua negara memiliki beberapa kesamaan, mencakup perbedaan ideologi dengan Amerika. Itu karena kasus tersebut tampaknya tidak masuk akal sehingga analis intelijen berusaha mempelajarinya lebih lanjut.
Pejabat-pejabat Amerika selama ini bersikap hati-hati dalam menanggapi, dan tidak banyak bicara mengenai penahanan itu.
Amerika menganggap Kuba pemerintahan musuh, tetapi bukan ancaman. Pemerintahan Obama telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan yang beku selama lebih dari 50 tahun, dan Kuba menginginkan embargo ekonomi Amerika dicabut.
Terbongkarnya pengiriman senjata ilegal itu dan hasil temuan lebih lanjut penyidikan akan menentukan apakah upaya perbaikan hubungan akan dilanjutkan.
Pejabat-pejabat Panama menemukan kontainer sarat dengan bagian-bagian senjata yang disembunyikan dibawah tumpukan kantong gula dalam kapal barang berbendera Korea Utara yang hendak melewati Terusan Panama.
Dalam siaran televisi negara itu, Kuba mengumumkan memiliki senjata itu, yang menurut Havana mencakup rudal anti-pesawat yang usang, radar, dan komponen pesawat tempur era Soviet yang akan dikirim ke Korea Utara untuk diperbaiki.
Pertanyaan besarnya adalah mengapa Kuba bersusah payah mengirim barang-barang yang tampaknya tak berguna itu ke Korea Utara.
Analis Tim Brown, mengatakan, "Yang kita tahu, intinya adalah ada kapal Korea Utara membawa banyak gula mentah, rudal anti-pesawat usang dan peralatan radar, dan beberapa suku cadang mesin pesawat menuju Korea Utara. Kita tidak tahu, apakah Korea Utara akan memperbaiki barang-barang itu, akan menjualnya, menukarnya dengan barang lain atau apa."
Kemungkinan butuh waktu beberapa minggu atau beberapa bulan untuk mengetahui persis apa kargo tersebut.
Menteri Keamanan Panama Jose Raul Mulino mengatakan, "Amerika menegaskan akan mengirim satu tim lengkap, dan kementerian luar negeri memberitahu saya bahwa pakar-pakar PBB dijadwalkan tiba di Panama tanggal 5 Agustus untuk memverifikasi senjata-senjata itu."
Tidak ada sejarah - setidaknya yang diketahui publik - mengenai kerja sama militer yang signifikan antara Korea Utara dan Kuba. Kedua negara memiliki beberapa kesamaan, mencakup perbedaan ideologi dengan Amerika. Itu karena kasus tersebut tampaknya tidak masuk akal sehingga analis intelijen berusaha mempelajarinya lebih lanjut.
Pejabat-pejabat Amerika selama ini bersikap hati-hati dalam menanggapi, dan tidak banyak bicara mengenai penahanan itu.
Amerika menganggap Kuba pemerintahan musuh, tetapi bukan ancaman. Pemerintahan Obama telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan yang beku selama lebih dari 50 tahun, dan Kuba menginginkan embargo ekonomi Amerika dicabut.
Terbongkarnya pengiriman senjata ilegal itu dan hasil temuan lebih lanjut penyidikan akan menentukan apakah upaya perbaikan hubungan akan dilanjutkan.