Kuba meningkatkan jumlah toko-toko makanan yang menerima dolar AS dan menghapus pajak 10 persen atas mata uang AS itu. Ini merupakan upaya terbaru pemerintah Kuba untuk mengamankan uang tunai guna menguatkan perekonomian negara pulau itu.
Orang-orang antre di toko-toko yang ditetapkan hanya dapat menerima mata uang kuat (hard currency) untuk membeli barang-barang yang pasokannya terbatas seperti daging, beras dan produk-produk pembersih.
Sistem baru ini memicu kritik di media sosial bahwa pemerintah menciptakan kelas khusus bagi konsumen yang beruntung memiliki mata uang dolar dan mata uang kuat lainnya.
Presiden Kuba Miguel Diaz Canel baru-baru ini menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan pemerintah akan mengizinkan semua warga untuk membeli 47 jenis barang dengan menggunakan mata uang lokal atau mereka akan menerimanya melalui bantuan bulanan kepada keluarga-keluarga.
Pemerintah membantah bahwa warga yang tidak memiliki mata uang kuat itu akan dibiarkan tertinggal ekonominya. [uh/ab]