Presiden Joe Biden memperoleh dukungan kuat dari bipartisan di Kongres AS untuk permohonan bantuan $33 miliar untuk Ukraina, selain $13.6 miliar bagi bantuan ekonomi, kemanusiaan, dan militer yang sudah dikirim sebelumnya tahun ini.
Dalam lawatan baru-baru ini ke Ukraina dan Polandia, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan kongres bekerja secara cepat untuk meloloskan permohonan Biden itu, dan menyebut paket bantuan itu sejumlah besar uang yang membuat kongres bangga menyiapkannya.
Tetapi sejumlah anggota kongres baik di sisi kanan maupun kiri telah mengungkapkan keprihatinan atas perluasan wewenang presiden untuk mendukung konflik di Eropa itu.
Meskipun Biden sudah menjelaskan bahwa AS tidak akan pernah mengerahkan pasukan ke Ukraina untuk bertempur melawan Rusia, namun dukungan bernilai besar itu telah menimbulkan pertanyaan tentang kekuasaan perang presiden, dan lingkup keterlibatan Amerika di luar negeri, setelah dua dekade perang di Afghanistan dan Irak.
Sepuluh dari 206 anggota DPR dari Partai Republik menentang Ukraine Lend-Lease Act, produk legislatif yang menghapus pembatasan terhadap kemampuan Biden untuk mengalihkan senjata AS kepada Demokrat. Tidak ada anggota dari kubu Demokrat yang menentangnya.
Penentang Lend-Lease Act juga mengungkapkan keprihatinan bahwa aliran senjata ke Ukraina bisa mengosongkan persediaan senjata Amerika sendiri. Menurut mereka, bantuan besar-besaran untuk Ukraina harus dipertimbangkan secara hati-hati saat ada keprihatinan di dalam negeri tentang biaya yang semakin tinggi akibat inflasi. (jm/ka)