Anggota DPR Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Pramila Jayapal, pada Selasa (19/10) mengatakan, dia merasa “semakin optimis” dengan prospek tercapainya kesepakatan RUU anggaran belanja sosial dalam jumlah besar setelah ia dan rekan-rekannya bertemu dengan Presiden Joe Biden.
Pada Selasa (19/10), Biden disibukkan dengan pertemuan dengan para anggota kongres, untuk berusaha mencapai kesepakatan atas kedua paket legislatifnya yang bernilai triliunan dolar tersebut. Jika berhasil, undang-undang itu akan menjadi warisan sukses pemerintahan Biden, yang memperluas program jaring pengaman sosial dan belanja infrastruktur.
Kaukus progresif selama ini tidak bersedia meloloskan RUU Infrastruktur kecuali digabungkan dengan RUU anggaran besar-besaran yang akan mendanai janji-janji kampanye Biden seputar iklim, ketimpangan, dan program-program sosial.
Jayapal mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih seusai pertemuan dengan sang presiden, bahwa Biden berusaha mempertemukan semua pihak dan menyepakati RUU belanja yang bernilai antara $1,9 triliun (Rp26.791 trilun) sampai $2,3 triliun (Rp32.431 triliun) itu.
Angka itu jauh lebih rendah dari angka $3,5 triliun (Rp49.352 triliun) yang awalnya diusulkan, tetapi Jayapal mengatakan, kelompok progresif berusaha mempertahankan sebanyak mungkin prioritas mereka di dalam RUU itu, meskipun nilainya kini diperkecil.
Seorang sumber mengatakan, kesepakatan atas kedua RUU itu dapat diumumkan pada pertengahan minggu ini apabila semuanya berjalan lancar. Sementara sumber kedua mengatakan, Gedung Putih berharap pengumuman akan dibuat dalam beberapa hari mendatang. [jm/rd]
