Tama, kucing terkenal yang menjadi maskot stasiun kereta Kishi di Jepang, dikubur hari Minggu (28/6). Para penggemarnya dan para pejabat perusahaan kereta Wakayama Electric Railway memberikan penghormatan terakhir pada upacara pemakamannya di stasiun itu.
Popularitas Tama melesat di Jepang dan bahkan di kalangan wisatawan luar negeri setelah kucing belang tiga ini diangkat sebagai kepala Stasiun Kereta Kishi pada 2007. Stasiun ini melayani transportasi kereta api di kawasan pedesaan Kinokowa, Distrik Wakayama, Jepang.
Penampilan Tama yang lucu, apalagi dilengkapi topi kepala stasiun dan kadang jubah biru, menarik banyak pengunjung ke stasiun itu. Ia biasanya tergolek dekat pintu gerbang tiket, menyambut kedatangan dan melepas kepergian para pengguna layanan kereta itu. Namun, prestasi terbesar Tama selama “masa jabatannya” adalah menyelamatkan stasiun kereta dari kehancuran finansial. Layanan kereta yang nyaris bangkrut itu mengalami lonjakan pemakai sejak Tama bertugas.
Tama mati Senin lalu di sebuah rumah sakit hewan setempat. Kucing betina tersebut meninggal akibat gagal jantung. Tama dikubur dengan upacara Shinto. Berdasarkan keyakinan itu Tama akan menjelma sebagai dewi di kehidupan yang lain.
Sejak kematian Tama, ribuan orang yang berkabung datang menyampaikan karangan bunga dan berbagai hadiah lain untuk kucing itu. Stasiun itu juga dibanjiri kiriman botol sake, tuna kaleng dan berbagai buahan-buahan sebagai sesajen untuk Tama.