Kedatangan Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, Joseph R. Donovan Jr, diterima sejumlah pengurus Yayasan Masjid Cheng Hoo Surabaya. Duta Besar Donovan hadir disertai Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Heather Variava, beserta staf.
Selain berdialog dengan para pengurus Yayasan Masjid Cheng Hoo Surabaya, Donovan juga melihat-lihat halaman dan bagian dalam masjid bercorak arsitektur China itu, serta sekolah yang dikelola Masjid Cheng Hoo Surabaya tak jauh dari lokasi masjid.
Kepada para pengurus Yayasan Masjid Cheng Hoo, Donovan menyampaikan kekagumannya pada bangunan Masjid Cheng Hoo, serta bagaimana para pengurus dan jemaah mengamalkan nilai-nilai toleransi dan saling menghargai antar pemeluk agama yang berbeda-beda.
“Merupakan kehormatan bagi saya bisa berkunjung ke Masjid Cheng Hoo. Para pimpinan dan jemaah di Masjid Chong Hoo merupakan contoh yang luar biasa terhadap nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan rasa saling menghormati, terutama menghormati kelompok-kelompok minoritas,” kata Dubes Donovan.
Ketua Yayasan Masjid Cheng Hoo Surabaya, Nur Awi, menyambut baik kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia itu, dan mengharapkan kerja sama yang baik antara Amerika Serikat dan Indonesia, khususnya dengan warga Muslim Tionghoa.
“Harapan kami apa yang disampaikan beliau, mudah-mudahan kerja sama antara kami, khususnya Muslim Tionghoa, maupun dari NU dan Muhammadiyah ini, betul-betul bisa menjalin satu kerja sama yang baik dengan pemerintahan Amerika Serikat,” kata Nur Awi.
Nur Awi juga menanggapi positif keinginanan Duta Besar Donovan, yang ingin meningkatkan hubungan kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini, dengan memperbanyak pengiriman pelajar maupun warga Muslim Tionghoa ke Amerika Serikat untuk saling belajar.
Saat ini sudah ada 1 orang Ustaz dari Masjid Cheng Hoo Surabaya yang diundang ke Amerika Serikat selama 3 minggu, untuk belajar persepsi kebersamaan beragama dan budaya.
“Program pertukaran siswa, satu pertukaran siswa, terus pembelajaran di pondok-pondok pesantren, mereka (santri) bisa belajar bahasa Inggris, budaya, dan tentang beraneka ragam kehidupan beragama,” ujar Nur Awi.
Joseph Donovan juga mendorong segala upaya untuk membangun hubungan baik antara masyarakat Indonesia dan Amerika Serikat, melalui pertukaran pelajar maupun mahasiswa oleh kedua negara, sehingga diperoleh pemahaman yang sama dalam memandang perbedaan atau keberagaman bangsa.
“Dan saya harap baik Amerika Serikat maupun Indonesia bisa meningkatkan pertukaran untuk nilai-nilai dan rasa saling menghormati, dan juga toleransi beragama yang sangat bermanfaat sekali bagi negara kita,” kata Donovan.