J. Brent Muhlestein, seorang ahli jantung pada Pusat Kesehatan Intermountain di kota Salt Lake City, Utah meneliti tingkat vitamin D pada 41.000 orang yang datang ke pusat kesehatan itu dengan berbagai masalah kesehatan. Ia mengatakan , "Kami menemukan kaitan jelas antara penyakit jantung dan stroke yang akan diderita dikemudian hari serta kematian pada pasien yang kadar vitamin D-nya rendah dibandingkan mereka yang dalam tes darah tersebut kadar vitamin D-nya cukup."
Sekitar dua pertiga pasien mempunyai kadar vitamin D yang rendah. Satu kelompok diberi Vitamin D tambahan untuk mencapai tingkat yang normal. Kelompok yang lainnya tidak. Setelah setahun, Muhlesten menguji kedua kelompok itu lagi.
"Apa yang kami dapati adalah meskipun semua pasien awalnya berkadar Vitamin D rendah, mereka yang kadar vitamin D-nya di normalkan dalam test berikutnya, didapati jelas berkurang kemungkinan terkena penyakit yang berkaitan dengan jantung ketimbang mereka yang kadar vitamin D-nya tidak dinormalkan," katanya.
Jumlahnya sangat mengejutkan. Pada kelompok pasien yang diberi vitamin D tambahan untuk mencapai tingkat yang normal, ada pengurangan resiko terkena penyakit jantung sampai sekitar 30 persen.
Muhlestein mengatakan data ini menunjukkan bahwa tidak mendapat Vitamin D yang cukup bisa mempengaruhi bukan hanya kekuatan tulang.
Meskipun Muhlestein mengatakan uji klinis secara acak berskala besar diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil penelitiannya, para dokter harus mulai menganjurkan tambahan vitamin D kepada pasien yang kadar Vitamin D-nya rendah. Ia mengharapkan hal itu akan menurunkan resiko mereka terkena penyakit jantung.
Temuan Muhlestein dipaparkan tanggal 15 Maret pada pertemuan tahunan American College of Cardiology di Atlanta.