Tautan-tautan Akses

Kurangi Emisi, Northern Territory Australia Gunakan Pembangkit Listrik Hibrida


Susunan panel surya yang dipasang oleh perusahaan "Ergon Energy", dekat kota Windorah di pedalaman Queensland, Australia (foto: ilustrasi).
Susunan panel surya yang dipasang oleh perusahaan "Ergon Energy", dekat kota Windorah di pedalaman Queensland, Australia (foto: ilustrasi).

Terus meningkatnya kelangkaan gas, kenaikan harga dan ketidakpastian stabilitas jaringan, sebuah kota kecil di Northern Territory, Australia, melakukan inovasi dengan mengoperasikan sebuah pembangkit listrik hibrida baru. Jaringan mikro yang dipasang di Jabiru menghasilkan 50% energi terbarukan.

Selama bertahun-tahun warga di sebuah kota kecil di Northern Territory, Australia, mengalami pemadaman listrik beberapa kali dalam seminggu. Tak jarang listrik sama sekali tak mengaliri kota itu setiap hari. Hal ini berlangsung hingga tahun 2021, ketika sebuah tambang uranium lokal – Ranger – ditutup.

Manajer toko Ken Jones mengatakan, “Orang-orang baru di kota ini tidak menyadari perbedaannya antara sebelum dan sesudah tahun 2021, atau setelah penutupan tambang itu, karena daya listrik terus mengalir sepanjang waktu. Mereka tidak tahu dari mana asalnya. Tetapi warga yang sudah lama berada di sini tahu persis hal itu.”

Sejak awal tahun 2022 lalu, pihak berwenang mengoperasikan jaringan mikro pembangkit listrik yang menggunakan model hibrida tenaga surya, batere dan diesel. Ini merupakan yang pertama kali di Australia dalam skala seluas ini.

Pembangkit Listrik Jabiru beralih dari energi ke matahari saat matahari terbit. Namun ketika matahari mulai tenggelam, Jabiru beralih ke genset diesel dan secara otomatis menyimpan energi baterenya.

Makin banyak negara yang beralih ke pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan (foto: ilustrasi).
Makin banyak negara yang beralih ke pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan (foto: ilustrasi).

Geoff Hobley di EDL Energy mengatakan, “Jabiru adalah pembangkit listrik pertama di Australia yang beroperasi pada skala ini, di mana lebih dari 50% energi yang dihasilkan berasal dari energi terbarukan, yaitu matahari.”

Sempat muncul kekhawatiran bahwa meningkatnya penggunaan energi matahari di seluruh Australia dapat mengganggu jaringan listrik negara itu. Namun Josh Birmingham di SMA Solar Technology mengatakan di sini lah teknologi pembentuk jaringan baru di Jabiru bisa bermanfaat.

“Di kota Jabiru, kita dapat memulihkan sistem hanya dengan tenaga surya dan batere, dan ini sangat inovatif! Hanya ada beberapa tempat di dunia yang menerapkan teknologi seperti ini,” ujarnya.

Setelah menutup industri pertambangan di kota itu, Jabiru beralih menjadi pusat pariwisata. Dan untuk mewujudkan kota benar-benar beralih ke energi terbarukan, keberadaan sumber daya yang andal merupakan hal yang sangat penting.

Kembali Geoff Hobley, “Ada banyak diskusi tentang apa yang perlu dilakukan untuk mendekarbonisasi sistem tenaga listrik di Australia. Saya pikir Jabiru menunjukkan bahwa kita masih bisa terus maju dan melakukan hal ini lebih baik lagi.”

Pemerintah Australia mengatakan berkomitmen mengalokasikan lebih banyak anggaran ke jaringan mikro di beberapa komunitas regional dan terpencil. Mereka juga menyadari bahwa diperlukan lebih banyak dukungan untuk memperluas proyek-proyek semacam ini. [em/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG