Mungkin sulit untuk percaya bahwa di negara yang modern seperti Amerika ini, tidak semua orang memiliki akses pada internet berkecepatan tinggi. Tetapi itu adalah kenyataan bahwa banyak orang di Amerika, terutama yang ada di daerah pedalaman. Wartawan VOA Julie Taboh pergi ke bagian selatan West Virginia untuk melihat dampak kurangnya konektivitas pada anggota komunitas pertanian di sana.
Di Sprouting Farms, di pinggiran West Virginia, banyak orang sudah bekerja sejak pagi sekali. Para pekerja memetik sayuran organik, mencuci, mengeringkan dan memasukkannya ke dalam boks untuk siap didistribusikan kepada para pelanggan. Pertanian itu juga menjadi pusat pelatihan bagi calon petani yang ingin belajar bagaimana menanam dan memasarkan sayur mayur secara berkelanjutan. Tantangannya adalah menjadikan proses itu menguntungkan, ujar direktur proyek Fritz Boetner.
“Supaya para petani mendapat keuntungan, kita harus menjaga agar biaya ‘food hub’ atau ‘pusat pangan’ ini rendah, demikian pula biaya untuk distribusi, pemasaran dan lain-lain,” paparnya.
Hal ini, tambah Fritz, membutuhkan konektivitas broadband; yang di sebagian daerah pedalaman terbatas atau bahkan tidak tersedia.
“Saat ini separuh petani kita tidak punya akses pada internet yang solid, atau bahkan komunikasi melalui telpon seluler, untuk mewujudkan transaksi semacam ini,” kata Fritz.
Di kota Hinton, sekitar 30 menit berkendara dari Sprouting Farms, konektivitas tidak jadi masalah. Warga kota ini dulunya merupakan komunitas kereta api yang berkembang pesat dan kini kota Hinton tergantung pada internet berkecepatan tinggi untuk terhubung dengan dunia luar.
Ken Allman mengatakan usaha bisnis online-nya, yang menghubungkan rumah sakit dan dokter di seluruh dunia, tidak akan berdiri tanpa akses internet berkecepatan tinggi.
“Fakta bahwa setiap orang di Hinton, West Virginia, bekerja dengan orang-orang di Mumbai, India; atau di Tel Aviv, Israel; untuk memecahkan masalah di bidang kami di seluruh Amerika, menunjukkan keajaiban yang dilakukan broadband dan seluler di komunitas kecil ini,” ujarnya.
Direktur Eksekutif New River Gorge Regional Development Authority Joe Brouse sepakat. Pekerjaannya membantu menstimulasi dan mempromosikan pembangunan ekonomi di kawasan itu. Tetapi ia mengatakan, kurangnya konektivitas menghambat tujuan itu.
“Dunia bisnis mengharapkan hal ini. Dunia rumah tangga juga demikian. Jika orang ingin tinggal di sini, mereka memerlukan akses. Ini adalah aspek berada di dunia modern,” tukas Joe Brouse.
Topografi negara bagian itu dan tingkat populasi yang rendah menjadi salah satu alasan mengapa broadband yang terjangkau kurang, ujarnya. Tetapi ia tetap berharap.
“Badan pengembangan ekonomi kami bekerjasama dengan negara bagian West Virginia untuk mengupayakan solusi kreatif yang mungkin mencakup gabungan program hibah dan pinjaman, bagi entitas yang dapat memiliki fiber-optic and membantu dengan sistem pengirimannya,” tambah Joe.
Ia menunjuk kota Hinton sebagai model ideal.
“Dengan banyak standar, ini adalah kota kecil, tetapi benar-benar sudah jauh memimpin, dalam arti menyediakan broadband. Ini yang ingin kami sampaikan ke seluruh pedalaman negara bagian Appalachia,” kata Joe lagi.
Ini kabar yang menggembirakan bagi Fritz Boettner.
“Jika saya berpikir tentang masa depan, dan ingin mengembangkan para petani ini, dan ingin mereka melakukan lebih banyak hal, maka kami ingin lebih banyak petani dapat mengakses jaringan (internet.red) dan ini terkait dengan isu konektivitas,” katanya. (em/al)