Kursi roda yang digunakan mendiang fisikawan Stephen Hawking terjual hampir 300 ribu poundsterling ($391.740 atau 5,7 miliar rupiah), dalam sebuah pelelangan amal, Kamis (8/11), Reuters melaporkan.
Sedangkan disertasinya terjual hampir dua kali lipat dari harga tersebut.
Dikenal dengan karyanya menelusuri asal muasal alam semesta, Hawking wafat pada Maret dalam usia 76 tahun. Sepanjang hayatnya, Hawking harus menggunakan kursi roda akibat penyakit motor neuron yang dideritanya.
Beberapa barang miliknya seperti kumpulan esai, medali-medali, berbagai penghargaan dan salinan bukunya “Sejarah Singkat Waktu” yang ditandangani dengan cap jempol dijual secara online, Kamis, bersama dengan surat-surat dan manuskrip-manuskrip milik Isaac Newton dan Albert Einstein.
Disertasi Hawking yang berisi 117 halaman dengan judul “Properties of Expanding Universes” dari 1965 terjual sekitar 584.750 pound sterling atau 11.16 miliar rupiah, jauh di atas perkiraan awal 150 ribu pound sterling.
Medali dan penghargaan terjual seharga 296.750 pounds atau 5,67 miliar rupiah, di atas perkiraan 15 ribu pounds. Kursi roda otomatis terjual dengan harga sama 296.750 pounds, dan juga di atas harga estimasi 15 ribu pounds.
Balai lelang Christies menggelar lelang online selama sembilan hari yang bertajuk “On the Shoulders of Giants” untuk mengumpulkan dana untuk Yayasan Stephen Hawking dan Asosiasi Penyakit Motor Neuron.
Lelang ini juga memberi kesempatan bagi para penggemar fisikawan, yang terkenal dengan penyintesis suaranya, untuk membeli barang-barang peninggalannya.
“Stephen Hawking adalah pribadi yang besar di seluruh dunia. Dia punya kemampuan untuk berhubungan dengan khalayak,” kata Thomas Venning, kepala departemen Buku dan Manuskrip dari balai lelang Christie di London, kepada Reuters menjelang pelaksanaan lelang. [ft/au]