Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, Selasa (29/3), mendesak warga Rusia untuk tidak mengadopsi anak-anak yang disebutnya “dicuri" dari Ukraina selama perang dan dideportasi ke Rusia.
Agresi militer yang dilakukan Rusia di Ukraina sejak Februari 2022 itu menyebabkan jutaan orang mengungsi, termasuk keluarga dan anak-anak. Jumlah sebenarnya anak-anak yang telah dideportasi paksa ke Rusia sulit untuk dipastikan.
Mahkamah Pidana Internasional atau ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan pada awal Maret terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Maria Lvova-Belova, komisaris Rusia untuk hak-hak anak. ICC menuduh mereka melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina.
Vereshchuk mengatakan di aplikasi pesan Telegram bahwa anak yatim piatu telah "dicuri di Ukraina" dan diduga diserahkan untuk diadopsi di Rusia.
"Saya sangat menyarankan agar warga Rusia tidak mengadopsi anak yatim piatu Ukraina yang secara ilegal dibawa keluar dari wilayah Ukraina yang diduduki sementara," kata Vereshchuk, yang bertanggung jawab atas masalah sosial.
"Sekali lagi saya mengingatkan semua orang Rusia yang disebut 'orang tua angkat' dan 'wali': cepat atau lambat Anda harus menjawab,” tukasnya.
Menurut Kementerian Integrasi Wilayah Pendudukan Ukraina, sejumlah 19.514 anak Ukraina saat ini dianggap dideportasi secara ilegal.
Rusia secara terang-terangan mempublikasikan evakuasi ribuan anak Ukraina ke negaranya. Namun Moskow menyebutnya sebagai kampanye kemanusiaan untuk melindungi anak yatim piatu dan anak-anak terlantar di zona konflik.
Sebagian besar pergerakan orang dan anak-anak terjadi dalam beberapa bulan pertama perang dan sebelum Ukraina memulai serangan balasannya untuk mendapatkan kembali wilayah pendudukan di timur dan selatan pada akhir Agustus.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada pertengahan Agustus bahwa 3,5 juta orang telah dibawa ke Rusia saat itu, termasuk lebih dari setengah juta anak-anak.
Amerika Serikat mengatakan pada Juli bahwa Rusia "mendeportasi paksa" 260.000 anak, dari rumah mereka ke Rusia.
Kantor berita Rusia TASS mengutip Vitaly Ganchev, pejabat wilayah yang diduduki Rusia di wilayah Kharkiv yang ditempatkan di Moskow, mengatakan pada Selasa (29/3) bahwa sekelompok anak dari wilayah tersebut dikirim ke Rusia pada tahun lalu dengan persetujuan orang tua atau wali mereka.
"Anak-anak ditempatkan dalam kondisi yang sangat baik, mereka diberikan semua yang diperlukan. Dan kami akan terus merawat mereka sampai orang tua mereka datang untuk kembali," tambah Ganchev. [ah/rs]
Forum