Sementara AS mencatat hampir 3 juta pasien virus corona, pakar penyakit menular terkemuka AS, Selasa (7/7) memperingatkan warga Amerika agar tidak jatuh ke dalam “kepuasan diri yang palsu” karena turunnya tingkat kematian akibat pandemi virus corona di negara ini.
Dr. Anthony Fauci, Kepala Institut Nasional bagi Alergi dan Penyakit Menular mengeluarkan pernyataan itu dalam sesi tanya-jawab dengan Senator Doug Jones di Facebook.
”Tidak perlu khawatir karena tingkat kematian yang lebih rendah adalah narasi palsu,” kata Fauci. “Begitu banyak hal lainnya yang sangat berbahaya dan buruk mengenai virus ini, jangan biarkan Anda berpuas diri palsu,” lanjutnya
Menurut Johns Hopkins University, AS telah mencatat 131.457 kematian akibat Covid-19 hingga Rabu (8/7). Presiden Donald Trump Selasa malam membanggakan hal itu di Twitter dengan menulis “Tingkat Kematian karena Virus Corona turun sepuluh kali lipat!”
Tetapi Fauci memperingatkan sebelumnya pekan ini bahwa AS masih “tenggelam dalam gelombang pertama” pandemi.
Peringatan terbaru Fauci mengenai situasi wabah virus corona di AS itu muncul pada hari yang sama ketika pemerintahan Trump secara resmi memberitahu PBB bahwa AS menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun jumlah pasien Covid-19 masih meningkat di negara ini.
Trump telah menuduh WHO bersikap bias pro-China dalam menangani wabah virus corona dan menuntut badan PBB ini agar melakukan perombakan. Trump membekukan dana AS bagi WHO pada April lalu dan sebulan kemudian mengumumkan niatnya untuk keluar dari WHO.
Perlu waktu setahun penuh sebelum AS resmi keluar dari WHO berdasarkan peraturan organisasi ini. Mantan Wakil Presiden Joe Biden, yang dianggap sebagai kandidat presiden partai Demokrat, mengatakan ia akan bergabung kembali dengan badan kesehatan dunia itu jika terpilih sebagai presiden dalam pemilu November mendatang.
Sementara itu, WHO, Selasa (8/7) mengakui bahwa penularan melalui udara memainkan peran dalam penyebaran Covid-19 dan berencana merilis seperangkat rekomendasi mengenai cara menghindari penularan virus corona.
Satu kelompok beranggotakan 239 ilmuwan dari 32 negara merilis sepucuk surat terbuka pada hari Senin (6/7) yang meminta WHO mengevaluasi pedoman mengenai bagaimana penyakit ini menular di antara manusia.
Para ilmuwan menyatakan virus corona ditularkan melalui udara. Artinya, partikel-partikel virus dapat melayang-layang di udara di dalam ruangan tertutup dan menulari manusia begitu partikel itu terhirup. [uh/ab]