Selasar (mezzanine) atau lantai penghubung gedung Bursa Efek indonesia (BEI) di kawasan SCBD Kebayoran Baru Jenderal Sudirman Jakarta Selatan, ambruk, sekitar jam 12.10 WIB Senin (15/1) siang. Belum diketahui penyebab runtuhnya mezzanine di Tower II tersebut.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di lokasi kejadian memastikan aktivitas perdagangan tidak terkena dampak insiden itu. Tito mengatakan bahwa beberapa saat setelah kejadian, ia, langsung mengecek 108 perusahaan efek maupun sekuritas yang tercatat di bursa. Dari situ dirinya memastikan tidak ada yang sistem yang mengalami gangguan akibat runtuhnya infrastruktur fisik.
"Sistim kita jalan dengan baik. Tidak ada problem. Perdagangan (sesi 2) berjalan normal, sampai sekarang. Aman. Jadi tidak ada yang terganggu," ujar Tito.
Kendati demikian Tito Sulistyo akan bertemu pihak pengelola Gedung BEI untuk memastikan tidak ada hal-hal yang berpotensi mengganggu perdagangan Selasa (16/1).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Senin (15/1) sore menguat 12,12 poin atau setara 0,19 persen ke level 6.382,19 poin. Padapenutupan perdagangan indeks sempat dibuka pada level 6.379,07 poin dan sempat menyentuh level tertinggi, 6.390,88 poin.
Total nilai transaksi perdagangan saham harian BEI pada Senin (15/1) sebesar Rp 8,29 triliun, sementara total volume transaksi perdagangan saham harian BEI sebesar 18,02 miliar unit saham. Bursa Efek Indonesia memastikan perdagangan di pasar modal Selasa (16/1) berjalan normal.
Sedikitnya 75 Orang Terluka
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto dalam keterangan tertulisnya mengumumkan data jumlah korban akibat insiden runtuhnya mezanin lantai 1 tower II gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senayan, Jakarta, pada hari ini, mencapai 75 orang. Sejumlah koranbn diketahui terluka dan mengalami patah tulang.
Para korban itu dilarikan ke empat rumah sakit, yakni RSAL Dr. Mintohardjo (17 korban), Rumah Sakit Siloam (31 orang), Rumah Sakit Pusat Pertamina (7 orang), dan Rumah Sakit Jakarta (20 orang). Tidak ada korban meninggal dalam insiden ini.
Sementara itu, Kepala Pengembangan Bisnis Rumah SakitSiloam Triana Tambunan mengatakan,satu dari puluhan korban yang ada di rumah sakitnya mengalami patah tulang.
Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Universitas Bina Darma Palembang yang sedang melakukan kunjungan ke BEI termasuk di antara para korban. Enggar (19 tahun) salah seorang mahasiswa mengisahkan kejadian itu sangat cepat berlangsung.
"Di lantai 2 tadi. Itu tuh langsung rubuh gitu. Jadi kami panik langsung nyelamatin diri masing-masing. Teman saya rata-rata hampi 80% (yang jadi korban). Kami ini 100 orang. Jadi separuh lebih lah," tutur Enggar.
Sementara itu Sapto (37) salah seorang karyawan BEI menjelaskan bahwa polisidan petugas keamanan masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
"Situasi di dalam tim masih berusaha mengangkat puing-puing dan sebagainya. Karena masih ada tumpukan-tumpukan dari reruntuhan tersebut. Untuk korban saya belum bisa pastikan," papar Sapto.
Pihak kepolisian telah memeriksa tiga orang saksi terkait kejadian tersebut diantaranya petugas keamanan Aston dan Andi Sisworo, serta seorang pengemudi bernama Johanan. [aw/ab]