Badan Intelijen Pusat Amerika (CIA) memiliki sumber dengan akses tingkat tinggi ke Kremlin yang memainkan peran kunci dalam penilaian bahwa Presiden Vladimir Putin memerintahkan kampanye untuk mempengaruhi pemilu di Amerika 2016. Demikian seperti dilansir oleh harian New York Times dan jaringan televisi CNN hari Senin (9/9).
Tidak satupun organisasi berita itu yang menyebut nama sumber tersebut, tetapi beberapa media Rusia menyebutnya.
Pada keterangan pers hari Selasa (9/10), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan orang yang disebut dalam berbagai berita di Rusia memang bekerja di kantor presiden Rusia, tetapi tidak dalam posisi tinggi dan tidak memiliki kontak langsung dengan Putin. Peskov juga mengatakan orang tersebut “dipecat beberapa tahun silam.”
Kedua organisasi berita itu mengatakan mata-mata tersebut ditarik dari Rusia pada tahun 2017 setelah menolak tawaran sebelumnya untuk meninggalkan ke negara itu.
CNN menyatakan keputusan untuk menarik mata-mata dari posisi yang sangat berharga itu dilakukan sebagian karena adanya kekhawatiran akan kesalahan penanganan informasi rahasia oleh Presiden Donald Trump dan anggota pemerintahannya. CIA menyangkal pernyataan itu, dan mengatakan kepada CNN bahwa badan itu hanya membuat keputusan berdasarkan “analisis objektif dan informasi yang baik.”
Harian New York Times menghubungkan penarikan itu dengan liputan media terkait pengungkapan tentang kampanye campur tangan Rusia dalam pemilihan di Amerika dan pertanyaan mengenai seorang sumber di Kremlin. New York Times melaporkan bahwa kehidupan sumber itu dalam bahaya, dan merujuk pada contoh Sergei Skripal, mantan agen Rusia yang menjadi agen ganda, termasuk untuk Inggris dan diracun tahun lalu.
Laporan itu mengatakan hilangnya aset dengan akses seperti itu di Kremlin telah membuat komunitas intelijen Amerika tidak bisa memperoleh informasi tentang tindakan Rusia saat ini dan rencana apa pun untuk mempengaruhi pemilihan lainnya. [uh/lt/ab].
