Surat kabar the Washington Post menyatakan, berdasarkan sebuah laporan Kongres, CIA menyesatkan masyarakat selama bertahun-tahun mengenai program interogasinya terhadap tersangka teroris yang kini tidak digunakan lagi.
The Post hari Selasa (1/4) melaporkan Komisi Intelijen Senat Amerika telah menyimpulkan dinas mata-mata itu keliru mengklaim program tersebut telah mengungkapkan data intelijen yang kredibel yang mencegah serangan teroris mendatang.
Menurut laporan harian itu, agen-agen CIA mampu mendapatkan informasi berharga dari para tahanan sebelum mereka menjadi sasaran teknik-teknik interogasi yang kejam.
Laporan setebal 6.300 halaman itu juga menyebutkan CIA menyembunyikan rincian mengenai kejamnya metode-metode tersebut dari para legislator.
Program tersebut juga menimbulkan perpecahan yang dalam di CIA. Menurut surat kabar itu, dalam salah satu kasus, para petugas CIA menyaksikan kegiatan interogasi di sebuah penjara rahasia di Thailand meninggalkan tempat itu karena merasa terganggu oleh “tindakan-tindakan brutal” yang digunakan di sana.
The Post hari Selasa (1/4) melaporkan Komisi Intelijen Senat Amerika telah menyimpulkan dinas mata-mata itu keliru mengklaim program tersebut telah mengungkapkan data intelijen yang kredibel yang mencegah serangan teroris mendatang.
Menurut laporan harian itu, agen-agen CIA mampu mendapatkan informasi berharga dari para tahanan sebelum mereka menjadi sasaran teknik-teknik interogasi yang kejam.
Laporan setebal 6.300 halaman itu juga menyebutkan CIA menyembunyikan rincian mengenai kejamnya metode-metode tersebut dari para legislator.
Program tersebut juga menimbulkan perpecahan yang dalam di CIA. Menurut surat kabar itu, dalam salah satu kasus, para petugas CIA menyaksikan kegiatan interogasi di sebuah penjara rahasia di Thailand meninggalkan tempat itu karena merasa terganggu oleh “tindakan-tindakan brutal” yang digunakan di sana.