Laporan yang dibuat oleh komisi pertahananan Parlemen Swedia menyebutkan potensi serangan militer Rusia terhadap Swedia tidak bisa dikesampingkan, demikian lapor lembaga penyiaran publik Swedia SVT, Minggu (18/6), mengutip sejumlah sumber.
Swedia telah berjuang untuk meningkatkan pertahanannya dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada tahun lalu setelah Rusia menginvasi Ukraina. Swedia telah diundang untuk mengajukan permohonan keanggotaan tetapi Turki dan Hungaria belum menyetujui permohonan tersebut.
Laporan parlemen, yang diterbitkan pada Senin (19/6), mengatakan bahwa meskipun pasukan darat Rusia sibuk dengan perang di Ukraina, jenis serangan militer lainnya yang mungkin dilancarkan terhadap Swedia tidak dapat dikesampingkan, kata SVT, mengutip sumber yang membuat laporan tersebut.
"Rusia juga semakin menurunkan batasan penggunaan kekuatan militernya dan menunjukkan ambisi politik dan militer yang sangat berisiko. Kemampuan Rusia untuk melakukan operasi dengan kekuatan udara, laut, senjata jarak jauh atau senjata nuklir melawan Swedia tetap ada," kata SVT, mengutip laporan itu.
Ketua komisi pertahanan parlemen belum menanggapi permintaan kantor berita Reuters untuk berkomentar. SVT mengatakan laporan itu menguraikan doktrin pertahanan baru untuk Swedia, berdasarkan keanggotaan di NATO dibandingkan doktrin sebelumnya yang mengandalkan kerja sama dengan sesama negara Nordik dan Uni Eropa.
Seperti kebanyakan negara Barat lainnya, Swedia menurunkan sektor pertahanannya setelah berakhirnya Perang Dingin tetapi telah meningkatkan anggaran pertahanan dan akan memenuhi batas yang ditentukan NATO sebesar 2 persen dari PDB pada tahun 2026. [my/jm]
Forum