Laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) hari Jumat (5/9) mengungkapkan penyelidikan telah gagal mencapai kemajuan berarti.
Tiadanya kemajuan dalam penyelidikan itu bisa menghambat perundingan antara Iran dan enam negara kuat dunia (yang dikenal sebagai P5 + 1) mengenai perjanjian komprehensif yang mengharuskan Iran mengekang aktivitas nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi ekonomi.
Negara-negara Barat menuduh Iran berusaha memiliki kemampuan senjata nuklir, tuduhan yang berulang kali dibantah oleh Teheran.
Putaran pembicaraan berikutnya antara Iran dan P5 + 1 dijadwalkan akhir bulan ini. Kelompok ini terdiri dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – yakni Amerika, Inggris, Prancis, China dan Rusia – ditambah Jerman.