Pesawat Trigana Air berpenumpang 54 orang yang hilang dilaporkan jatuh ketika melalui cuaca buruk di Papua.
Warga sebuah desa di distrik Bintang, Papua mengatakan mereka melihat sebuah pesawat yang terbang rendah sebelum menabrak gunung pada hari Minggu (16/8).
Pejabat Indonesia mengatakan tim SAR telah dikirimkan ke kawasan daerah tersebut dan mulai melakukan pencarian Senin pagi.
Trigana Air penerbangan 267 hilang kontak dengan penjaga lalu-lintas udara hari Minggu setelah lepas landas 30 menit dari bandara Sentani di ibukota Papua, Jayapura menuju Oksibil. Penerbangan serupa biasanya hanya membutuhkan waktu 50 menit.
Pejabat penerbangan mengatakan 44 penumpang, lima anak kecil dan lima anggota kru berada di pesawat tersebut.
Pencarian dihentikan hari Minggu malam karena gelap.
Sebagian besar wilayah Papua tertutup hutan dan pegunungan.
Trigana hanya melakukan penerbangan domestik di Indonesia.
Menurut database online Aviation Safety Network, Trigana telah mengalami 14 kecelakaan serius sejak mulai beroperasi pada tahun 1991.
Indonesia mengalami dua kecelakaan pesawat besar selama setahun terakhir.
Pada bulan Desember 2014, pesawat AirAsia jatuh di perairan Jawa, menewaskan 162 penumpang. Pemerintah menerapkan peraturan untuk memperbaiki keamanan penerbangan setelah kecelakaan tersebut.
Pada bulan Juli, presiden Indonesia menjanjikan pengkajian armada angkatan udara setelah pesawat transportasi militer jatuh di Sumatra Utara dan menewaskan lebih dari 100 orang.
Beberapa materi laporan ini diambil dari Reuters dan AP.