Tautan-tautan Akses

Laporan Sebutkan Dokumen di Resor Trump Cakup Info Soal Kemampuan Nuklir Negara Lain


Resor milik mantan Presiden Donald Trump, Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, 31 Agustus 2022.
Resor milik mantan Presiden Donald Trump, Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, 31 Agustus 2022.

The Washington Post, Selasa (6/9) melaporkan bahwa di antara dokumen yang ditemukan agen-agen FBI di resor mantan presiden Donald Trump di Florida bulan lalu, ada dokumen yang menggambarkan pertahanan militer negara lain, termasuk kemampuan nuklirnya.

The Post mengatakan laporannya didasarkan pada informasi dari orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, tetapi tidak menyebutkan nama pemerintah asing yang dimaksud.

Laporan itu juga mengatakan beberapa dokumen yang disita dalam penggeledahan di resor Mar-a-Lago milik Trump itu menjelaskan operasi AS yang sangat rahasia sampai-sampai tidak banyak pejabat keamanan nasional senior yang mengetahui tentang hal tersebut.

Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki penyimpanan informasi pertahanan nasional dan upaya-upaya untuk menghalangi penyelidikannya. Dalam penggeledahan Agustus lalu, FBI menyita sekitar 11 ribu dokumen, termasuk sekitar 100 yang ditandai sebagai informasi rahasia.

Trump, yang mengakhiri jabatannya pada Januari 2021, mengembalikan ratusan dokumen pada bulan Januari dan Juni tahun ini. Tetapi Jaksa Agung Merrick Garland memberi otorisasi, dan seorang hakim federal menyetujui, penggeledahan Agustus lalu setelah para jaksa mengatakan mereka mengetahui dari sumber orang dalam bahwa masih banyak lagi dokumen yang berada di resor Trump.

Trump berkeberatan dengan penggeledahan itu. Para pengacaranya meminta seorang hakim federal untuk menunjuk seorang petugas pengadilan khusus (special master) untuk meninjau kumpulan dokumen tersebut guna menentukan apakah sebagian harus dikembalikan kepadanya.

Hakim menyetujui permintaan itu pada hari Senin, dan menetapkan Jumat sebagai tenggat bagi kedua pihak untuk menyerahkan daftar kandidat potensial untuk menjadi petugas khusus itu. [uh/ab]



















AP UN Somalia famine
PBB: Sedikitnya $1 Miliar Diperlukan untuk Cegah Kelaparan di Somalia

Kepala badan kemanusiaan PBB Selasa memprediksi sedikitnya $1 miliar diperlukan segera untuk mencegah bencana kelaparan di Somalia dalam beberapa bulan mendatang dan awal tahun depan, ketika dua musim kering lagi diperkirakan akan memperparah kekeringan luar biasa yang melanda negara di kawasan Tanduk Afrika itu.
Martin Griffiths mengatakan dalam briefing video dari ibu kota Somalia, Mogadishu, bahwa laporan baru dari panel pakar independen mengatakan aka ada bencana kelaparan di Somalia antara Oktober dan Desember “jika kita tidak berhasil mencegahnya dan menghindarinya seperti yang terjadi pada tahun 2016 dan 2017.”
Wakil Sekjen PBB untuk urusan kemanusiaan itu mengatakan kepada koresponden PBB bahwa lebih dari $1 miliar dana baru diperlukan selain sekitar $1,4 miliar yang diminta PBB. Permintaan itu telah “didanai dengan sangat baik,” ujarnya seraya berterima kasih kepada Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), yang mengumumkan donasi $476 juta bantuan kemanusiaan dan pembangunan pada bulan Juli.
Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan, yang dibentuk USAID, dalam laporan hari Senin mengatakan kelaparan diproyeksikan akan muncul akhir tahun ini di tiga daerah di kawasan Bay, Somalia Tenggara, termasuk di antaranya Baidoa, tanpa bantuan kemanusiaan mendesak.
Hingga 7,1 juta orang di Somalia memerlukan bantuan mendesak untuk merawat dan mencegah kekurangan gizi akut dan mengurangi kematian terkait kelaparan yang sedang terjadi, kata analisis baru-baru ini oleh Integrated Food Security Phase Classification (IPC), yang digunakan jaringan itu untuk menggambarkan tingkat keparahan akibat kerawanan pangan.
Kawasan Tanduk Afrika telah mengalami empat musim hujan yang gagal berturut-turut untuk pertama kalinya dalam kurun setengah abad lebih. Ini membahayakan sekitar 20 juta orang di salah satu wilayah yang paling miskin dan bergejolak di dunia itu.
Griffiths mengatakan para pakar cuaca telah memprediksi kemungkinan musim hujan kelima yang gagal dari Oktober hingga Desember, dan musim hujan gagal keenam dari Januari hingga Maret tahun depan kemungkinan besar akan terjadi. “Ini tidak pernah terjadi sebelumnya di Somalia,” ujarnya. “Ini belum pernah terjadi sebelumnya.”
“Kami telah mengeluarkan pernyataan keras sebagai upaya mendapatkan dukungan internasional dalam hal perhatian, prospek dan kemungkinan serta horor bencana kelaparan yang terjadi di Tanduk Afrika. Di sini, Somalia mungkin yang pertama, tetapi Ethiopia dan Kenya, mereka mungkin tidak terlalu jauh ketinggalan,” kata Griffiths.
Ia mengatakan Program Pangan Dunia PBB baru-baru ini telah memberikan bantuan untuk 5,3 juta orang Somalia. Jumlah itu “banyak, tetapi akan menjadi lebih buruk jika kelaparan terjadi,” ujarnya. Ia mengatakan 98% bantuan diberikan melalui distribusi uang tunai.
Tetapi ribuan lainnya tidak mendapatkan bantuan. Keluarga-keluarga yang kelaparan di Somalia telah berhari-hari atau bahkan berpekan-pekan menyusuri lahan yang gersang untuk mencari bantuan.
Griffiths mengatakan tantangan besarnya adalah mendapatkan bantuan sebelum mereka keluar dari rumah mereka, untuk membantu menghindari pengungsian besar-besaran. [uh/ab]

AP -Russia-Ukraine War-Somalia
Ukraina: Ekspor Biji-bijian Akan Segera Tiba di Somalia

Presiden Ukraina mengatakan berton-ton biji-bijian dari negaranya akan tiba dalam beberapa pekan mendatang di Somalia, yang terancam bencana kelaparan.
Komentar Presiden Volodymyr Zelenskyy muncul ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat mengirim sebagian besar biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina yang dibuka kembali ke Eropa, dan bukan ke bagian dunia yang lebih miskin dan dilanda kelaparan.
Berbicara di sebuah forum ekonomi di Vladivostok pada hari Rabu (7/9), Putin menuduh Barat melakukan kolonialisme dan menyarankan agar Rusia dapat berbicara dengan Turki tentang revisi kesepakatan yang mencabut blokade Rusia di pelabuhan Ukraina dan memungkinkan kapal-kapal melintas dengan aman.
“Dengan mengesampingkan Turki sebagai mediator, hampir semua biji-bijian yang diekspor dari Ukraina dikirim ke negara-negara Uni Eropa, bukan negara-negara termiskin,'' kata Putin.
“Jelas bahwa dengan pendekatan seperti itu, besarnya masalah pangan di dunia akan terus bertambah, dan itu dapat menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,'' tambahnya. “Mungkin perlu dipikirkan pembatasan ekspor biji-bijian dan produk lain di jalur itu? Saya pasti akan membicarakan masalah ini dengan presiden Turki.''
Rusia telah mengajukan tuduhan itu sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya Putin menyuarakannya.
Presiden Rusia itu mengatakan dari 87 kapal yang memuat biji-bijian dari Ukraina, hanya dua yang membawa biji-bijian untuk Program Pangan Dunia (WFP) PBB -- 60.000 ton dari total sekitar 2 juta ton.
Hanya satu kapal dari Ukraina telah tiba di sub-Sahara Afrika. Kapal itu berlabuh di pelabuhan Djibouti pekan lalu dengan biji-bijian yang menurut WFP akan diserahkan ke Somalia dan Ethiopia yang terkena dampak kekeringan. Kapal pertama itu membawa 23.000 ton biji-bijian, yang menurut WFP cukup untuk memberi makan 1,5 juta orang selama sebulan.
Presiden Ukraina dalam cuitannya Selasa malam mengatakan 28.600 ton gandum akan tiba di Somalia dalam beberapa pekan mendatang dan menyalahkan kelaparan yang akan dihadapi negara itu akibat tindakan Rusia di Ukraina tahun ini.
“Ukraina terus menyelamatkan dunia dengan biji-bijiannya,'' tegas Zelenskyy.
Negara-negara Afrika berada di pusat upaya Barat untuk membuka kembali pelabuhan Ukraina ketika Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menuduh Rusia membuat dunia kelaparan dengan menghalangi ekspor dari Ukraina, salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia. Para pemimpin Afrika juga mengunjungi Rusia untuk bertemu dengan Putin mengenai masalah ini.
Tapi sekarang, Rusia berusaha mengubah fakta itu dengan menyatakan Barat sebagai penyebab masalah keamanan pangan. “Mereka menipu publik dan mitra-mitra di Afrika dan wilayah-wilayah lain yang sangat membutuhkan makanan,'' kata Putin. ''Mereka mengklaim bahwa mereka bertindak untuk kepentingan negara berkembang, tetapi bertindak sepenuhnya untuk kepentingan mereka sendiri.''
Pusat Koordinasi Gabungan (JCC), yang dijalankan oleh PBB, Turki, Rusia dan Ukraina, dalam perkembangan terbaru Selasa malam mengatakan 96 kapal yang telah diberangkatkan sejauh ini membawa lebih dari 2,2 juta ton biji-bijian.
Pakar keamanan pangan mengatakan banyak dari pengiriman tersebut adalah pengiriman berdasarkan kontrak yang sudah ada yang telah dibuat sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Salah satu dari lima kapal komersial yang diizinkan meninggalkan Ukraina pada hari Rabu menuju Kenya dengan 51.400 ton biji-bijian, kata JCC. Tujuan untuk empat kapal lainnya adalah Spanyol dan Turki. (ab/uh)

















AP BRAZIL BICENTENNIAL BOLSONARO
Brasil Bersiap Rayakan Dua Abad Kemerdekaan

Presiden Brasil Jair Bolsonaro Rabu menyebut perayaan dua abad negara itu sebagai kesempatan untuk merayakan sejarah membanggakan Brasil. Tetapi para kritikus mengatakan ia telah mengubah apa yang seharusnya menjadi hari untuk bersatu menjadi acara kampanye yang mereka khawatirkan akan ia gunakan untuk merongrong pemilu bulan depan di demokrasi terbesar keempat di Amerika Latin itu.
Bolsonaro, yang tertinggal dalam jajak pendapat menjelang pemilu 2 Oktober, menjamu para kepala negara dari negara-negara seperti Guinea Bissau, Cape Verde dan Portugal pada Selasa malam di Istana Itamaraty, markas besar Kementerian Luar Negeri. Ini adalah upacara penyambutan menjelang perayaan dua abad kemerdekaan Brasil.
Bolsonaro telah mendesak rakyat Brasil untuk membanjiri jalan-jalan, dan puluhan ribu pendukungnya diperkirakan akan berkumpul di Brasilia, Sao Paula dan kota asalnya, Rio de Janeiro, untuk unjuk kekuatan.
Ia mengisi pemerintahannya dengan para perwira militer dan berulang kali meminta dukungan mereka. Yang terbaru adalah untuk menyatakan keraguan mengenai keandalan sistem pemilihan elektronik di negara itu, tanpa menunjukkan buktinya.
Bolsonaro telah menuduh beberapa hakim berusaha melumpuhkan pemerintahannya dan mendukung mantan presiden Luiz Inácio Lula da Silva, kandidat terdepan dalam jajak pendapat. Da Silva ingin kembali memegang jabatan yang pernah ia duduki pada tahun 2003-2010.
Ini praktis mengubah tokoh-tokoh itu dan institusi mereka menjadi musuh bagi pendukung setia Bolsonaro, yang mewakili sekitar seperempat pemilih. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG