Putra Hariri, Saad sendiri yang juga seorang mantan perdana menteri kembali dari pengasingannya demi acara itu dan berpidato pada acara peringatan tersebut.
Rafik Hariri tewas karena bom mobil di ibukota Beirut bersama 21 orang lainnya.
Kematian Hariri menyebabkan demonstrasi besar-besaran terhadap Suriah yang kemudian menarik tentaranya dari Lebanon.
Pengadilan internasional menyatakan bersalah lima anggota Hezbollah, gerakan Shiah di Lebanon melakukan serangan itu. Hezbollah menyangkal bertanggung jawab dan menolak tuduhan itu sebagai bermotif politik dan para tersangka masih buron.
Di New York, PBB mengatakan “Sekjen PBB menyampaikan kembali belasungkawa kepada keluarga korban serangan teroris ini. Satu dekade pesan tersebut masih sama bahwa impunitas tidak bisa ditolerans."
Menlu Amerika John Kerry dalam mengenang Hariri hari Jumat (13/2) mengatakan orang yang dikenal sebagai “Mr Lebanon” memberi negaranya harapan pada “masa-masa tergelap” Lebanon. “Ia menginginkan perubahan secara damai dan penyelesaian perbedaan lewat pembicaraan bukan pembunuhan masal” kata Menlu Kerry.