Lebih dari 1.000 warga berunjuk rasa di jalan-jalan ibu kota Bosnia Sarajevo hari Selasa (6/4), menuntut pengunduran diri pemerintah terkait penanganan yang buruk pandemi virus corona.
Para pengunjuk rasa memblokir lalu lintas di sejumlah jalan utama di Sarajevo sementara ratusan lainnya bergabung dari mobil mereka, membunyikan klakson di seluruh kota itu.
Para pengunjuk rasa mengenakan masker wajah dan membawa spanduk bertuliskan "Jangan bermain-main dengan hidup kami," atau "Mundur!"
Pihak berwenang menyatakan 99 warga Bosnia meninggal akibat COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sebuah rekor bagi negara yang berpenduduk 3,3 juta orang.
Bosnia melaporkan sekitar 7.000 kematian akibat virus corona yang merupakan salah satu tingkat kematian per kapita tertinggi di Eropa.
Banyak warga Bosnia menyalahkan pemerintah atas angka kematian yang tinggi dan karena kegagalan memperoleh vaksin lebih awal.
Negara Eropa Timur itu baru-baru ini memulai vaksinasi terbatas dengan sumbangan dari luar negeri dan pengiriman melalui mekanisme COVAX internasional.
Penyelenggara protes itu memberi tenggat dua minggu kepada pihak berwenang untuk mengundurkan diri sekaligus menjanjikan lebih banyak protes.
Mereka menyatakan pihak berwenang yang baru menjabat harus memberikan rencana yang jelas untuk mengatasi pandemi di negara dengan sistem kesehatan yang masih belum pulih dari perang 1992-95 itu. [mg/lt]