Sedikitnya 115 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka ketika sebuah kereta penumpang terguling di bagian utara India Minggu dini hari (20/11), sementara tim SAR berupaya memotong gerbong kereta dengan las untuk mengeluarkan korban yang terperangkap.
Korban tewas diperkirakan akan meningkat karena tim SAR masih belum bisa menjangkau satu gerbong yang paling rusak dalam kecelakaan itu, demikian ujar Dirjen Kepolisian India Daljeet Chaudhary.
Kereta api itu terguling sekitar jam 3.10 pagi waktu setempat, membangunkan penumpang yang kebanyakan tertidur dalam perjalanan panjang.
Kepala polisi di negara bagian Uttar Pradesh Javeed Ahmad – lokasi di mana kecelakaan terjadi – mengatakan 115 mayat telah ditemukan dari puing-puing kereta api itu.
Kecelakaan terjadi di dekat desa Pukhrayan, di luar Kanpur – sebuah kota industri yang terletak sekitar 400 kilometer bagian tenggara New Delhi. Kereta api Patna-Indore Express menghubungkan kota Indore di bagian tengah India dengan kota Patna di bagian timur laut.
Seorang pejabat senior KA Pratap Rai mengatakan para penyintas masih mencari anggota keluarga mereka. Sebagian berusaha memasuki gerbong-gerbong yang rusak untuk menyelamatkan sanak saudara mereka dan mengambil barang-barang mereka.
“Kami menggunakan semua taktik untuk menyelamatkan orang tetapi sulit sekali untuk memotong gerbong besi,” kata Rai kepada Reuters dari lokasi kecelakaan.
Seorang pelajar yang selamat dari kecelakaan itu mengatakan kepada kantor berita Perancis bahwa bayangan mengenai mayat-mayat penumpang lainnya akan lama menghantuinya dan bahwa ia sangat terguncang.
Hari Minggu, Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan belasungkawanya melalui Twitter.
India memiliki salah satu jaringan rel kereta terbesar di dunia. Namun pemerintah kurang mendanai pemeliharaan jaringan tersebut dan kecelakaan maut kerap terjadi. [uh]