Lebih dari 20 orang tewas pada Minggu (5/11) setelah mortir menghantam sebuah pasar di pinggiran ibu kota Sudan, Khartoum, kata sebuah komite pengacara pro-demokrasi dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah pertumpahan darah terbaru dalam pertempuran sejak April antara pasukan panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan mantan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Sebuah pernyataan dari komite pengacara pro-demokrasi mengatakan peluru tersebut menghantam pasar di Omdurman selama baku tembak yang intens antara kedua belah pihak berlangsung.
"Lebih dari 20 warga sipil telah tewas terbunuh dan sejumlah warga lainnya terluka," tulis pernyataan tersebut yang diterima oleh AFP. Komite tersebut mencatat pelanggaran hak asasi yang terjadi dalam konflik itu dan jumlah korban sipil yang tewas.
Omdurman berulang kali menjadi lokasi pertempuran sengit antara kedua belah pihak.
Meskipun sebagian besar pertempuran sebelumnya terjadi di ibu kota dan wilayah barat Darfur, menurut para saksi, pertempuran juga telah menyebar ke wilayah selatan Khartoum.
Lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam konflik Sudan sejauh ini, menurut perkiraan kasar Proyek Data Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata.
Namun sejumlah kelompok bantuan dan petugas medis telah berulang kali memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya melebihi angka yang tercatat, dengan banyak dari mereka yang terluka dan tewas tidak pernah mencapai rumah sakit atau kamar mayat.
Perang tersebut telah menyebabkan sekitar 5,5 juta orang mengungsi, baik di dalam negeri Sudan maupun melintasi perbatasan, menurut PBB. [lt/rs]
Forum