Media Mesir mengatakan lebih dari 20 orang tewas dan lebih dari 40 lainnya cedera Rabu (27/2) setelah kereta penumpang menabrak peron di stasiun kereta utama Kairo. Dampaknya menyebabkan tangki bahan bakar di pelataran stasiun itu meledak, membakar kereta.
Kecelakaan di stasiun kereta api Ramsis memicu bola api besar, membakar beberapa gerbong depan kereta api dan menyebabkan luka bakar yang mengerikan bagi para penumpang dan orang-orang yang berdiri di peron yang berdekatan dengan lokasi kecelakaan. Kamera pemantau yang merekam insiden itu menunjukkan orang-orang di sekitarnya terbakar dan berlari untuk menghindari kobaran api.
Satu kamera keamanan menunjukkan seorang pria, tubuhnya terbakar, berlari menuruni tangga sebelum tersungkur. Petugas penyelamat melaporkan bahwa banyak korban dalam kondisi kritis, menderita luka bakar parah.
Kendaraan pemadam kebakaran dan penyelamat bergegas ke lokasi kejadian pada jam sibuk pagi hari. Pemadam kebakaran menyiram mobil penumpang yang terbakar, dan banyak orang di dalam gerbong depan diperkirakan telah hangus terbakar kobaran api.
Perdana Menteri Mustapha Madbouli mengatakan kepada wartawan di peron stasiun, setelah mengunjungi lokasi kecelakaan, bahwa segala upaya dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi:
Dia mengatakan era bungkam dan menutup-nutupi kesalahan telah berakhir dan pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk mencari tahu apa yang terjadi dan siapa yang bertanggung jawab, dengan sebuah komite sedang menyelidiki kecelakaan itu.
Saksi mata mengatakan kereta tidak melambat saat mendekati stasiun. Kereta api Mesir sering mengalami kecelakaan karena rem tidak berfungsi dan insiden lainnya yang berkaitan dengan kondisi sinyal, rel, lokomotif, dan gerbongpenumpang yang kuno. Bencana terakhir menyebabkan pengunduran diri menteri transportasi Mesir, Hisyam Arafat.
Ashraf al Ashri, editor surat kabar Al Ahram Kairo, mengatakan kepada TV Al Arabiya bahwa dia yakin "ada kesalahan teknis dan salah manusia" dan bahwa dia curiga "rem kereta mungkin tidak berfungsi, karena kecepatan kereta ketikamendekati peron," sebelum menabraknya. (as)