Dua serangan bom terpisah di Afghanistan pada hari Selasa (17/12) menewaskan sedikitnya 10 warga sipil, termasuk anak-anak, dan mencederai 18 lainnya.
Kekerasan itu terjadi sewaktu laporan baru PBB menyatakan bahkan berdasarkan standar seram Afghanistan sendiri, tahun 2019 banyak menewaskan korban khususnya anak-anak. PBB juga menyebut negara itu sebagai “zona perang paling mematikan di dunia.”
Para pejabat Afghanistan menyatakan bom pinggir jalan hari Selasa pagi menghancurkan sebuah kendaraan sipil di Khost, provinsi perbatasan di bagian tenggara, sehingga menewaskan sedikitnya 10 warga sipil.
Gubernur Khost Halim Fidai mengatakan bahwa tiga perempuan dan dua anak-anak termasuk korban tewas dalam serangan di distrik Alisher itu.
Gubernur mengemukakan dalam cuitannya di Twitter bahwa para korban sedang dalam perjalanan untuk menghadiri pemakaman kerabat mereka. Ia mengatakan investigasi sedang dilakukan terhadap insiden itu untuk menangkap para pelaku.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Nasrat Rahimi menuduh Taliban yang memasang bom pinggir jalan itu. Belum ada reaksi segera dari kelompok pemberontak tersebut atas tuduhan itu.
Secara terpisah, sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah mobil polisi lalu lintas di Mazar-e-Shari, ibukota provinsi Balkh, Afghanistan Utara. Seorang juru bicara pemerintah provinsi itu mengatakan ledakan itu mencederai enam polisi dan 12 warga sipil. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. [uh/ab]