Sedikitnya empat orang tewas dan 15 lainnya mengalami luka-luka dalam ledakan bom di wilayah barat daya Pakistan, pada Kamis (30/12) malam.
Polisi mengatakan alat peledak itu ditanam di dalam sebuah kendaraan yang diparkir di luar sebuah perguruan tinggi di bagian tengah Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan, dan dipicu oleh pengatur waktu.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke media, Departemen Kesehatan Baluchistan mengkonfirmasi jatuhnya korban dalam insiden tersebut.
Belum ada yang mengklaim bertanggungjawab atas ledakan itu.
Kelompok militan di Baluchistan secara rutin menyerang pasukan keamanan dan warga sipil. Aksi kekerasan itu sering diklaim oleh kelompok militan separatis Baluch atau Taliban Pakistan yang dikenal sebagai Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP), yang menurut para pejabat mengatur kegiatan antinegara dari negara tetangga Afghanistan.
Beberapa tahun terakhir ini ribuan orang Pakistan, termasuk pasukan keamanan telah tewas dalam bom bunuh diri yang diklaim oleh TTP dan serangan teroris lain.
Pakistan baru-baru ini melibatkan kelompok militan dalam pembicaraan damai dengan bantuan Taliban yang berkuasa di Afghanistan, yang mengarah pada gencatan senjata selama 30 hari.
Namun demikian setelah gencatan senjata itu berakhir awal Desember lalu, TTP menolak memperpanjangnya dan menuduh pihak berwenang Pakistan melanggar ketentuan kesepakatan tersebut. Sejak saat itu kelompok TTP kembali melanjutkan serangan terhadap pasukan militer dan polisi Pakistan, khususnya di distrik-distrik kesukuan yang berbatasan dengan Afghanistan. [em/jm]