Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan empat orang tewas ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan kendaraan yang dikemudikannya di jalan raya yang sibuk di pinggiran selatan kota Beirut yang warganya sebagian besar Syiah. Itu adalah ledakan besar keempat di daerah tersebut, yang dikuasai oleh kelompok Hizbullah pro-Suriah dan pro-Iran.
Sebuah kamera CCTV pada sebuah bangunan tidak jauh dari ledakan itu menunjukkan sebuah kendaraan four-wheel drive meledak di tengah lalu lintas di Haret Hreik, pinggiran kota Beirut yang sibuk. Itu merupakan ledakan keempat yang menghantam distrik selatan Beirut yang sebagian besar warganya Syiah dalam beberapa bulan belakangan ini.
Terdengar bunyi tembakan sebentar sementara para petugas penyelamat berusaha mengevakuasi korban ledakan dari bangunan-bangunan tempat tinggal yang rusak dan kendaraan yang hancur. Para korban dibawa ke rumah sakit terdekat selagi pasukan keamanan menyisir daerah itu untuk mencari petunjuk terkait pemboman.
Penjabat Menteri Dalam Negeri Marwan Charbel mengatakan dalam konferensi pers bahwa telah terjadi sejumlah kecerobohan keamanan dalam beberapa bulan belakangan, yang mengakibatkan pemboman seperti ini. Ia melanjutkan dengan menyatakan bom bunuh diri belakangan ini semakin canggih :
Ia mengatakan ini adalah pemboman kedua di mana pembom bunuh diri, mengenakan sabuk bom bunuh diri, mengemudikan kendaraan bermuatan bom yang kemudian diledakkan. Kali ini, ia mencatat meskipun bom di dalam kendaraan itu meledak, sabuk bom bunuh diri pengemudi tidak meledak.
Stasiun TV Hizbullah al- Manar melaporkan kendaraan itu mengangkut empat bom mortir yang digabungkan. Ledakan lain baru-baru ini, yang menewaskan seorang politisi Sunni terkemuka, diperkirakan menggunakan bahan peledak yang jumlahnya lebih dari dua kali lipat.
Kelompok militan Islam Jabha al-Nusrat, yang berperang di Suriah melawan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut melalui akun Twitter. Kelompok itu mengatakan pemboman itu adalah pembalasan atas serangan pasukan Assad terhadap "anak-anak Suriah" dan anak-anak di desa perbatasan Arsal, di Lebanon.
Pemboman itu terjadi beberapa ratus meter dari kantor partai kelompok Hizbullah. Penjabat Menteri Dalam Negeri Charbel bersikeras bahwa pelaku bom bunuh diri "gagal dalam usahanya menyerang kompleks Hizbullah." Pembom bunuh diri lain meledakkan diri awal bulan ini sebelum mencapai gedung itu.
Militan Syiah Hizbullah secara terbuka memerangi kelompok pemberontak Sunni di Suriah selama berbulan-bulan, dalam upaya mencegah mereka melengserkan Presiden Assad. Ini meningkatkan ketegangan di Lebanon, memicu bentrokan bersenjata dan sejumlah serangan di seluruh negeri.
Sebuah kamera CCTV pada sebuah bangunan tidak jauh dari ledakan itu menunjukkan sebuah kendaraan four-wheel drive meledak di tengah lalu lintas di Haret Hreik, pinggiran kota Beirut yang sibuk. Itu merupakan ledakan keempat yang menghantam distrik selatan Beirut yang sebagian besar warganya Syiah dalam beberapa bulan belakangan ini.
Terdengar bunyi tembakan sebentar sementara para petugas penyelamat berusaha mengevakuasi korban ledakan dari bangunan-bangunan tempat tinggal yang rusak dan kendaraan yang hancur. Para korban dibawa ke rumah sakit terdekat selagi pasukan keamanan menyisir daerah itu untuk mencari petunjuk terkait pemboman.
Penjabat Menteri Dalam Negeri Marwan Charbel mengatakan dalam konferensi pers bahwa telah terjadi sejumlah kecerobohan keamanan dalam beberapa bulan belakangan, yang mengakibatkan pemboman seperti ini. Ia melanjutkan dengan menyatakan bom bunuh diri belakangan ini semakin canggih :
Ia mengatakan ini adalah pemboman kedua di mana pembom bunuh diri, mengenakan sabuk bom bunuh diri, mengemudikan kendaraan bermuatan bom yang kemudian diledakkan. Kali ini, ia mencatat meskipun bom di dalam kendaraan itu meledak, sabuk bom bunuh diri pengemudi tidak meledak.
Stasiun TV Hizbullah al- Manar melaporkan kendaraan itu mengangkut empat bom mortir yang digabungkan. Ledakan lain baru-baru ini, yang menewaskan seorang politisi Sunni terkemuka, diperkirakan menggunakan bahan peledak yang jumlahnya lebih dari dua kali lipat.
Kelompok militan Islam Jabha al-Nusrat, yang berperang di Suriah melawan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut melalui akun Twitter. Kelompok itu mengatakan pemboman itu adalah pembalasan atas serangan pasukan Assad terhadap "anak-anak Suriah" dan anak-anak di desa perbatasan Arsal, di Lebanon.
Pemboman itu terjadi beberapa ratus meter dari kantor partai kelompok Hizbullah. Penjabat Menteri Dalam Negeri Charbel bersikeras bahwa pelaku bom bunuh diri "gagal dalam usahanya menyerang kompleks Hizbullah." Pembom bunuh diri lain meledakkan diri awal bulan ini sebelum mencapai gedung itu.
Militan Syiah Hizbullah secara terbuka memerangi kelompok pemberontak Sunni di Suriah selama berbulan-bulan, dalam upaya mencegah mereka melengserkan Presiden Assad. Ini meningkatkan ketegangan di Lebanon, memicu bentrokan bersenjata dan sejumlah serangan di seluruh negeri.