Puluhan orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka dalam sebuah ledakan di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut Pakistan, Minggu (30/7) sore. Pihak berwenang mengatakan, ledakan terjadi dalam sebuah konvensi partai politik religius, Jamiat Ulema Islam, di daerah kesukuan Bajaur, di dekat perbatasan Pakistan dan Afghanistan.
Ada beberapa laporan mengenai jumlah korban tewas dan luka-luka yang saling bertentangan. Polisi di distrik Bajaur, Nazeer Khan, mengatakan kepada VOA, bahwa sedikitnya 30 orang dikonfirmasi tewas, sementara 90 lainnya luka-luka.
Serangan teror itu, ujarnya, sedang diselidiki sebagai ledakan bom bunuh diri.
Namun, seorang petugas kesehatan lokal, Dr. Faisal Kamal, mengatakan sudah 35 jenazah dibawa ke rumah sakit distrik itu, sementara 16 orang yang luka kritis dibawa dengan helikopter ke fasilitas lain. Beberapa laporan media lain melaporkan sedikitnya 40 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka.
Keadaan darurat kesehatan telah diumumkan di rumah sakit-rumah sakit di seluruh provinsi karena jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah.
Inspektur Jenderal Polisi di Khyber Pakhtunkhwa, Akthar Hayat Gandapur, mengatakan kepada media, informasi awal mengindikasikan serangan itu bisa jadi merupakan aksi dari seorang pembom bunuh diri.
Zabiullah Mujahid, kepala juru bicara Taliban Afghanistan mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengutuk insiden tersebut, yang sedang diselidiki sebagai serangan teroris.
"Kejahatan seperti itu tidak dapat diterima atau dibenarkan dengan cara apa pun," katanya.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus 2021, Pakistan mengalami peningkatan serangan teror yang signifikan, yang umumnya dipimpin oleh Tehreek-e-Taliban Pakistan, sebuah cabang kelompok ideologis Taliban-Afghanistan.
Pakistan menuding Taliban Afghanistan menyembunyikan teroris anti-Pakistan. Taliban di Afghanistan telah menyangkal tudingan itu. [em/rd]
Forum