Dua ledakan di dekat Istana Kepresidenan di ibukota Mogadishu menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk seorang wartawan terkenal.
Sebagian saksi mata mengatakan ledakan pertama disebabkan oleh ledakan sebuah mobil di pos pemeriksaan keamanan di teater nasional, dimana asap putih tebal membubung ke udara.
Pejabat keamanan mengatakan ledakan pertama itu menewaskan hampir seluruh personil keamanan dan warga sipil. Di antara mereka yang tewas adalah Awil Dahir Salad, wartawan terkemuka Somalia yang bekerja untuk Universal TV yang berkantor di London. Dahir adalah pembawa acara televisi terkenal “Dood Wadaag.” Sedikitnya dua staf stasiun televisi itu juga tewas.
Wartawan VOA Siaran Somalia Harun Maruf yang menenak Salad selama lebih dari 25 tahun mengatakan “ini hari yang sangat menyedihkan. Somalia kehilangan seorang wartawan hebat, seorang sosok yang sangat luar biasa.”
Para saksi mata mengatakan lebih dari 31 orang luka-luka dalam ledakan pertama. “Kami membawa lima korban tewas dan 14 korban luka-luka dari lokasi ledakan pertama,” ujar seorang pejabat di Mogadishu kepada VOA.
Bulan Sabit Merah Somalia mengatakan kepada seorang koresponden VOA bahwa mereka juga membawa 10 korban tewas dan 17 korban luka-luka dari lokasi.
Kelompok pemberontak Al Shabab yang terkait Al Qaeda telah mengklaim bertanggungjawab. Sebuah situs pro-Al Shabab mengatakan ledakan kedua adalah bom mobil yang menarget mereka yang menanggapi terjadinya ledakan pertama.
Badan intelijen Somalia mengatakan supir mobil kedua dan seorang laki-laki yang mengkoordinir ledakan itu telah ditangkap. [em]