Dua ledakan menewaskan 15 tentara di Burkina Faso pada hari Selasa (9/8), kata pihak militer. Serangan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan di tengah upaya negara itu dalam memerangi pemberontakan jihadis.
Ledakan kembar menggunakan “alat peledak rakitan terjadi di jalan dari Bourzanga ke Djibo” di wilayah Tengah-Utara, kata staf jenderal militer.
“Jumlah korban dari kedua insiden itu adalah 15 tentara yang gugur dan satu orang terluka,” kata pernyataan itu.
Serangan bom itu dilakukan selama misi pengawalan, tambah pernyataan tersebut.
“Salah satu kendaraan dalam konvoi, yang membawa pasukan, melindas bom di dekat distrik Namsiguia di Provinsi Bam,” tambahnya.
Sementara pasukan mengamankan daerah itu dan merawat para korban, “bom kedua diledakkan dari jarak jauh, menyebabkan banyak korban berjatuhan.”
Jihadis yang berbasis di negara tetangga Mali mulai melakukan serangan lintas perbatasan di Burkina Faso dan negara tetangga Niger pada tahun 2015.
Di Burkina Faso, kekerasan yang dipersalahkan pada jihadis yang berafiliasi dengan Al Qaeda dan kelompok Negara Islam telah menewaskan ribuan orang dan mendorong 1,9 juta lainnya meninggalkan rumah mereka.
Pada hari Senin (8/8), serangan jihadis menewaskan enam warga sipil dan empat pasukan keamanan di provinsi utara Yatenga, kata satu sumber keamanan.
Operasi lainnya yang diduga dilakukan jihadis merenggut nyawa empat tentara dan sembilan pembantu pada hari Kamis di distrik Bourzanga, kata tentara, juga di wilayah utara negara itu. [lt/rs]
Forum