Para perunding di Kongres Amerika telah mencapai kesepakatan, yang pada prinsipnya akan mendanai pemerintah dan menghindari shutdown, atau penutupan kegiatan pemerintah, pada akhir pekan ini.
Kelompok bipartisan tidak mengumumkan rincian itu secara terbuka, tetapi para staf di Kongres mengemukakan kesepakatan itu mencakup dana sekitar 1,4 miliar dolar untuk membangun pagar baru sepanjang 88 kilometer di perbatasan Amerika-Meksiko. Kesepakatan itu juga akan menambahkan pemutakhiran teknologi pemeriksaan di pos-pos pemeriksaan perbatasan, serta lebih banyak petugas bea cukai dan bantuan kemanusiaan.
Selama beberapa bulan, Presiden Donald Trump meminta 5,7 miliar dolar untuk tembok perbatasan yang diusulkannya. Sementara itu fraksi Demokrat menganggap proposal tersebut boros dan tidak efektif serta menyatakan mereka hanya akan menyetujui langkah-langkah keamanan perbatasan tanpa mengucurkan dana untuk membangun tembok.
Kesepakatan tentatif itu juga menunjukkan adanya kompromi.
“Tak seorang pun dari kami yang akan mendapatkan semua hal yang kami inginkan. Tetapi orang lain pun tidak,” kata Senator Patrick Leahy, anggota fraksi Demokrat yang menjadi anggota komite perunding. “Kami akan mendapatkan apa yang paling baik bagi Amerika Serikat.”
Belum jelas apakah Trump akan menandatangani kesepakatan yang tidak memuat seluruh biaya tembok yang dimintanya. Akan tetapi Senator Richard Shelby, anggota fraksi Republik yang memimpin Komite Anggaran Senat, mengatakan, berdasarkan diskusi dengan pemerintahan Trump, ia yakin kesepakatan tentatif itu akan mendapat dukungan presiden.
Senator Shelley Moore Capito, anggota fraksi Republik lainnya dalam komite perunding itu, mengatakan, ia masih tetap “optimistis dengan berhati-hati” dan berharap dapat menuntaskan rinciannya.
Tetapi masih ada sejumlah tentangan dari anggota fraksi Republik lainnya. Mark Meadows menyebut perjanjian itu “hampir-hampir bukan upaya serius untuk mengamankan perbatasan” dan menyatakan “Kongres tidak melaksanakan tugasnya.”
Gedung Putih dan Kongres menghadapi tenggat hari Jumat, sewaktu anggaran yang tersedia untuk seperempat kegiatan pemerintah habis lagi, untuk mencegah shutdown tiga pekan setelah penutupan 35 hari berakhir pada 25 Januari lalu.
Penjabat Kepala Staf Gedung Putih, Mick Mulvaney mengatakan kepada NBC News, Minggu (10/2) bahwa apabila Trump tidak mendapatkan sebagian besar dana tembok yang ia minta, ia mungkin akan mengubah taktik dan menarik dana dari anggaran lain pemerintah, suatu langkah yang jelas akan menimbulkan tantangan hukum dari fraksi Demokrat. [uh]