Seorang lelaki yang mengenakan kostum Joker dan mengacungkan pisau menikam sedikitnya seorang penumpang di sebuah kereta komuter Tokyo sebelum menyulut api, mencederai para penumpang lain dan membuat orang-orang berebut melarikan diri dan melompat dari jendela, kata polisi dan para saksi mata.
Dinas Pemadam Kebakaran Tokyo menyatakan 17 penumpang cedera, tiga di antaranya luka parah. Tidak semua karena luka tikam dan kebanyakan luka mereka tidak serius, kata dinas pemadam kebakaran.
Penyerang, yang diidentifikasi polisi sebagai Kyota Hattori yang berusia 24 tahun, ditangkap di tempat kejadian setelah serangan pada hari Minggu dan sedang diselidiki atas dugaan percobaan pembunuhan, kata polisi Tokyo hari Senin.
Penyerang, di kereta ekspres yang menuju stasiun Shinjuku Tokyo itu tiba-tiba menghunus pisau dan menikam dada kanan seorang penumpang lelaki berusia 70-an yang duduk, kata polisi. Rincian cedera 16 penumpang lainnya masih diselidiki, kata polisi.
Polisi mengatakan tersangka memberitahu pihak berwenang bahwa ia ingin membunuh orang-orang dan mendapat hukuman mati. Nippon Television mengatakan tersangka juga mengatakan ia menggunakan kasus penikaman terdahulu di kereta sebagai contoh.
Para saksi mata mengatakan kepada polisi bahwa penyerang mengenakan baju cerah – kemeja hijau, jas biru dan mantel ungu – seperti tokoh jahat Joker dalam komik Batman atau seperti seseorang yang akan pergi ke acara Halloween, kata berbagai media.
Sebuah video yang diposting seorang saksi mata di media sosial menunjukkan tersangka duduk, dengan kaki bersilang dan merokok di salah satu gerbong, kemungkinan setelah serangan itu.
Para pejabat kepolisian Tokyo mengatakan serangan itu terjadi di kereta Keio di dekat stasiun Kokuryo.
Cuplikan tayangan di TV memperlihatkan sejumlah petugas pemadam, polisi dan paramedis menyelamatkan penumpang, kebanyakan dari mereka meloloskan diri melalui jendela kereta. Dalam salah satu video, penumpang tampak berlarian dari gerbong lain yang terbakar.
NHK menyatakan tersangka, setelah menikam penumpang, menuangkan cairan mirip minyak dari sebuah botol plastik dan menyalakan api, yang membakar sebagian kursi. Ini adalah serangan kedua dengan pisau di sebuah kereta di Tokyo dalam kurun tiga bulan.
Pada Agustus lalu, sehari sebelum upacara penutupan Olimpiade Tokyo, seorang lelaki berusia 36 tahun menikam 10 penumpang di kereta komuter di Tokyo dalam kekerasan yang dilakukan secara acak. Tersangka kemudian mengatakan kepada polisi bahwa ia ingin menyerang perempuan-perempuan yang terlihat bahagia.
Sementara kematian akibat penembakan jarang terjadi di Jepang, negara itu mengalami serangkaian serangan dengan pisau dalam beberapa tahun ini. Pada tahun 2019, seorang lelaki yang membawa dua pisau menyerang sekelompok siswi yang sedang menunggu di halte bus di luar kota Tokyo, menewaskan dua di antaranya dan mencederai 17 lainnya sebelum ia bunuh diri. Tahun 2018, seorang lelaki membunuh seorang penumpang dan mencederai dua lainnya dalam serangan pisau di kereta supercepat. Pada tahun 2016, seorang mantan pegawai di panti penyandang disabilitas menewaskan 19 orang dan mencederai lebih dari 20 lainnya. [uh/ab]