Polisi di India telah menangkap seorang lelaki yang diduga berada di balik penawaran penjualan perempuan Muslim terkemuka melalui lelang online palsu. Kasus ini menjadi sorotan besar karena memicu kemarahan di berbagai penjuru negara itu.
Satej Patil, pejabat tinggi urusan teknologi untuk negara bagian Maharashtra, mengatakan, Senin malam (3/1), bahwa unit siber Kepolisian Mumbai telah menahan seorang mahasiswa teknik berusia 21 tahun dari kota Bengaluru di negara bagian Karnataka yang bertetangga dan mengajukan sebuah kasus terhadapnya. Polisi tidak mengungkapkan identitas tersangka, dan tidak jelas apakah lelaki itu yang membuat situs lelang tersebut.
Foto-foto lebih dari 100 perempuan Muslim India terkemuka, termasuk jurnalis, aktivis, bintang film dan artis, ditampilkan akhir pekan lalu tanpa izin mereka di situs web tersebut untuk dilelang. Perempuan yang dihadirkan di situs web itu juga termasuk ibu seorang pelajar India yang hilang, dan peraih Nobel dari Pakistan Malala Yousafzai.
Situs web yang diberi nama “Bulli Bai'', sebuah istilah yang menghina perempuan Muslim India, diblokir setelah beroperasi selama 24 jam. Meskipun tidak ada penjualan nyata yang terlibat, para perempuan Muslim yang terdaftar di situs web tersebut mengatakan bahwa pelelangan itu dimaksudkan untuk mempermalukan mereka. Banyak dari perempuan yang dicantumkan di daftar lelang terkenal vokal menentang nasionalisme Hindu di India yang kian meningkat dan beberapa kebijakan Perdana Menteri Narendra Modi.
Situs web ini dibuat di GitHub, platform pengkodean yang berbasis di San Francisco. Seorang juru bicara GitHub mengatakan, mereka telah menghapus akun situs web itu di platformnya, dan akan bekerja sama dengan otoritas investigasi.
Lelang palsu itu memicu kemarahan di Twitter setelah muncul keluhan dari para korban. Kelompok-kelompok HAM perempuan dan para politisi dari partai oposisi mendesak Partai Bharatiya Janata yang berkuasa untuk mengambil tindakan terhadap pelecehan online terhadap para perempuan Muslim itu, dan mendorong Menteri Teknologi India Ashwini Vaishnaw untuk mengambil tindakan tegas.
Polisi di setidaknya tiga negara bagian mengatakan mereka telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut dan mengajukan pengaduan pidana terhadap pengembang situs web itu, berdasarkan pengaduan dari para perempuan yang menjadi sasaran.
Ini bukan kali pertama perempuan Muslim dihadirkan dalam situs lelang palsu. Tahun lalu pada bulan Juni, situs web serupa yang disebut “Sulli Deals,'' yang juga merupakan istilah gaul yang menghina perempuan Muslim, dibuat untuk tujuan yang sama. [ab/uh]