Pihak berwenang Libya mengatakan mereka telah melakukan penangkapan terkait pembunuhan duta besar Amerika untuk Libya dalam pengepungan terhadap konsulat Amerika, ketika gelombang protes anti-Amerika yang menentang sebuah film yang menghina Islam terjadi di sepanjang Timur Tengah dan Asia Tenggara Kamis (13/9).
Para pejabat Libya mengatakan mereka sedang mengumpulkan bukti tentang serangan Selasa yang menewaskan Duta Besar Amerika Chris Stevens dan tiga anggota stafnya, tetapi tidak merincikannya lebih lanjut.
Sementara itu, seorang wartawan VOA di Libya mengatakan banyak warga setempat yang terkejut dan sedih atas kematian Duta Besar Amerika J. Christopher Stevens dan tiga rekannya menyusul serangan terhadap konsulat Amerika Selasa malam.
Berbicara dari ibukota, Tripoli, Jamie Dettmer dari VOA mengatakan duta besar itu adalah tokoh yang terkenal dan populer di Libya.
"Ia adalah sosok penting yang mendorong hubungan dengan pemerintah Barat dan oposisi pemberontak selama pertempuran yang menggulingkan Kolonel (Moamar) Gadhafi, jadi ada banyak kesedihan di sini. Banyak orang mendatangi saya, mendatangi orang Amerika dan orang Barat lainnya di jalan, menyampaikan permintaan maaf dan mengatakan mereka sangat menyesal," ujar Dettmer.
Dettmer telah keluar masuk Libya selama hampir enam bulan ini, dan dia mendapati bahwa banyak warga Libya menghargai betapa negara Barat membantu pemberontak menggulingkan pemerintahan Gadhafi.
Para pejabat Libya mengatakan mereka sedang mengumpulkan bukti tentang serangan Selasa yang menewaskan Duta Besar Amerika Chris Stevens dan tiga anggota stafnya, tetapi tidak merincikannya lebih lanjut.
Sementara itu, seorang wartawan VOA di Libya mengatakan banyak warga setempat yang terkejut dan sedih atas kematian Duta Besar Amerika J. Christopher Stevens dan tiga rekannya menyusul serangan terhadap konsulat Amerika Selasa malam.
Berbicara dari ibukota, Tripoli, Jamie Dettmer dari VOA mengatakan duta besar itu adalah tokoh yang terkenal dan populer di Libya.
"Ia adalah sosok penting yang mendorong hubungan dengan pemerintah Barat dan oposisi pemberontak selama pertempuran yang menggulingkan Kolonel (Moamar) Gadhafi, jadi ada banyak kesedihan di sini. Banyak orang mendatangi saya, mendatangi orang Amerika dan orang Barat lainnya di jalan, menyampaikan permintaan maaf dan mengatakan mereka sangat menyesal," ujar Dettmer.
Dettmer telah keluar masuk Libya selama hampir enam bulan ini, dan dia mendapati bahwa banyak warga Libya menghargai betapa negara Barat membantu pemberontak menggulingkan pemerintahan Gadhafi.