Tautan-tautan Akses

Lima Tewas dalam Kecelakaan Kembang Api Tahun Baru di Jerman 


Sejumlah petugas kepolisian berjaga di jalanan setelah kembang api dinyalakan dalam perayaan tahun baru di Berlin, Jerman, pada 1 Januari 2025. (Foto: AP/Ebrahim Noroozi)
Sejumlah petugas kepolisian berjaga di jalanan setelah kembang api dinyalakan dalam perayaan tahun baru di Berlin, Jerman, pada 1 Januari 2025. (Foto: AP/Ebrahim Noroozi)

Lima orang tewas di berbagai wilayah Jerman dan seorang polisi terluka parah akibat kecelakaan yang terkait dengan kembang api dahsyat, yang biasanya dinyalakan warga negara itu untuk merayakan tahun baru, kata polisi pada Rabu (1/1).

Warga Jerman merayakan malam tahun baru dengan penggunaan kembang api yang sangat intens. Hal ini memicu perdebatan berulang tentang pelarangan jenis kembang api paling besar, mengingat tingginya jumlah cedera setiap tahun, serta polusi dan kebisingan yang ditimbulkannya.

Sebanyak 30 petugas penegak hukum terluka, termasuk satu orang yang terluka parah oleh kembang api yang diproduksi secara ilegal, kata juru bicara polisi Florian Nath.

Sekitar 400 orang ditahan di ibu kota Berlin pada malam tahun baru, kata polisi. Mereka menambahkan bahwa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini “tidak ada kekerasan atau insiden besar”.

Seorang pria berusia 24 tahun tewas setelah meledakkan roket kembang api di dekat Paderborn di wilayah barat laut Rhine-Westfalen Utara, menurut polisi setempat, yang yakin korban membuat sendiri kembang api itu.

Di Oschatz, Saxony, seorang pria berusia 45 tahun meninggal karena mengalami cedera kepala serius saat dia membakar “kembang api jenis bom”. Menurut polisi, itu adalah kembang api kategori F4 yang kuat, yang memerlukan izin khusus untuk membelinya.

Di wilayah timur yang sama, seorang pria berusia 50 tahun meninggal di tempat akibat cedera kepala di Kota Hartha, ketika dia mencoba meledakkan kembang api bom pipa, kata seorang juru bicara polisi. Di dekat Hamburg, di utara, seorang pria berusia 20 tahun meninggal saat menyalakan kembang api.

Terakhir, di Kremen dekat Berlin, seorang pria kelima meninggal karena “manipulasi kembang api yang tidak tepat”, menurut polisi setempat.

Tiga orang lainnya di wilayah itu mengalami cedera serius dalam penyebab yang mirip. [ns/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG