Melesatnya nama Jeremy Lin sebagai pebasket NBA dari tim New York Knicks turut membuat bangga bangsa Taiwan. Tak heran, sebab Taiwan merupakan tanah leluhur point guard yang baru berusia 23 tahu ini.
Pembina-pembina komite olahraga di Taipei turut bersorak saat Lin satu per satu menentukan berbagai kemenangan kunci Knicks.
Pemain dengan tinggi 1,9 meter ini telah mencatat rata-rata lebih dari 20 poin dalam setiap permainannya sejak Knicks memasukkannya dalam barisan pemain aktif. Lin telah membawa tim yang tadinya mengecewakan menjadi tim dengan kemenangan beruntun yang mengejutkan.
Pada akhir 2010, ia menjadi orang Amerika pertama keturunan Taiwan atau Tiongkok yang bermain untuk tim NBA, tapi ia harus berjuang keras untuk meraih kesuksesannya dengan Knicks ini.
Lin gagal mendapatkan beasiswa atlet ke perguruan tinggi, tapi akhirnya bergabung dengan tim Harvard University. Setelah lulus tahun 2010, ia gagal masuk dalam jajaran bakal pemain (draft) NBA. Meskipun ia kemudian menandatangani kontrak dengan tim NBA Golden State Warriors yang berbasis di kampung halamannya di California, ia jarang dimainkan lalu kemudian dikirim ke liga kecil NBA. Tapi, pada awal Februari, Knicks memberinya kesempatan bagi Lin untuk membuktikan dirinya, hingga kemudian menarik perhatian global.Kisah Lin yang tidak lazim, menjadikannya idola para penggemar di Taiwan yang merindukan sosok pahlawan. Monica Wang, 30 tahun, seorang desainer interior dari Taipei, sampai mengambil cuti sehari untuk menonton pertandingan Knicks.
Bagian lain dari daya tarik Lin adalah karakternya di luar lapangan. Ia adalah seorang pemeluk Kristen yang saleh dari Palo Alto, California, yang telah memikat penggemarnya dengan menjadi salah satu dari tak banyak keturunan imigran Asia yang sukses dalam dunia olahraga.
George Hou adalah dosen bidang komunikasi di Universitas I-Shou Taiwan. Ia mengatakan, "Basket adalah olahraga yang biasanya untuk orang Amerika, Eropa, atau Afrika, karena orang Asia tidak setinggi orang dari benua lain. Dengan kerja kerasnya, (Lin) mendapat pengakuan dari para penggemar bola basket, sehingga orang-orang Asia senang dengan cerita ini, karena ini seperti menjadi kompensasi ketidakmampuan mereka untuk menang.”Kesuksesan Lin telah mampu menginspirasi generasi muda di negara industri baru Taiwan, yang biasanya mengejar karir di bidang bisnis dan teknologi daripada di dunia olahraga.
Selama lima tahun terakhir, hanya pemain Liga Utama Bisbol Wang Chien-ming dan peringkat satu pemain golf wanita Yani Tseng, keduanya dari Taiwan, yang bisa disetarakan dengan ketenaran Lin yang mendunia.
Popularitas Lin kemungkinan akan menjadikan basket olahraga yang dominan di Taiwan. Saat ini, baseball masih merupakan olahraga terpopuler di negara pulau ini, baik di lapangan maupun di televisi. Tapi, pertumbuhan liga bola basket profesional lokal sejak 2003, telah mengangkat popularitas olahraga ini, bahkan sebelum naik daunnya Lin.Kini, pemandangan anak-anak muda bermain bola basket di kampus-kampus sudah menjadi pemandangan lazim. Beberapa dari mereka berharap untuk menjadi Jeremy Lin berikutnya, seperti diutarakan Chen Sheng-hong, mantan reporter berita olahraga basket dan Kepala Editor Esquire Taiwan.
"Mengapa ia begitu populer di Taiwan, sebagai jurnalis basket Taiwan selama bertahun-tahun, saya pikir Jeremy Lin adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi siapa pun, karena kita bisa melihat ia tidak terlalu tinggi atau sangat kuat atau sangat cepat. Sebenarnya, ia hanya seorang pemain basket biasa-biasa saja, tapi ia masih bisa mendapatkan tempat di NBA. Itu sebabnya orang di sini begitu tergila-gila padanya," katanya.
Asosiasi Bola Basket Tiongkok Taipei mengatakan satu dari setiap empat orang dari 23 juta penduduk Taiwan sudah mengikuti permainan bola basket. Pertandingan NBA mendominasi saluran olahraga televisi Taiwan di luar musim baseball, dan NBA telah menggiatkan promosi di Taipei untuk memperluas basis penggemar liga ini.
Minggu ini, Asosiasi Bola Basket Taiwan mengatakan kepada media setempat bahwa mereka ingin meminta Jeremy Lin untuk mewakili tim resmi dalam permainan internasional.
Photo caption: Penjaga New York Knicks Jeremy Lin (L) diganjal oleh Los Angeles Lakers Andrew Goudelock (R) selama paruh kedua pertandingan basket NBA di Los Angeles, 29 Desember 2011.