Lion Air mendatangkan kapal canggih MPV Everest milik perusahaan swasta profesional Belanda untuk melanjutkan upaya pencarian jenazah penumpang dan kru pesawat JT-610.
Dalam siaran pers yang diterima VOA, Senin (17/12), upaya pencarian lanjutan merupakan bentuk komitmen Lion Air dan berdasarkan permintaan pihak keluarga. Biaya proses pencarian kembali mencapai Rp 38 miliar.
“Apabila ditemukan, maka akan diambil dan diserahkan kepada Badan SAR Nasional (BASARNAS) untuk tindakan selanjutnya sesuai prosedur,” kata Lion Air dalam pernyataannya. Proses pencarian juga termasuk mencari alat perekam suara di ruang kemudi (Cockpit Voice Recorder/ CVR).
Dalam pencarian sebelumnya baru ditemukan Flight Data Recorder (FDR). FDR dan CVR adalah bagian dari kotak hitam yang penting untuk penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat.
Waktu operasional pencarian akang berlangsung selama 10 hari berturut-turut dan pencarian akan difokuskan berdasarkan pemetaan terakhir area koordinat jatuhnya pesawat JT-610.
Rencananya kapal MPV Everest akan tiba di perairan Karawang pada Rabu (19/12), meleset dari rencana awal untuk tiba pada hari ini, Senin (17/12). Keterlambatan disebabkan oleh cuaca buruk yang disertai hujan deras di Johor Bahru hingga mengganggu proses mobilisasi dan kru selama tiga hari terakhir.
Pesawat Lion Air JT-610 jatuh ke Laut Jawa pada 29 Oktober 2018, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang. [ft/as]