Ketua fan club Star Wars di Tunisia dibanjiri pesan dan rekan-rekannya di luar negeri yang khawatir dengan kabar lokasi pengambilan gambar film terbaru Star Wars diserang oleh kelompok militan seperti dilaporkan beberapa media.
Di negara yang masih dikejutkan serangan teroris pekan lalu di sebuah museum -- serangan yang menewaskan 21 orang -- sebuah laporan yang keliru dari CNN mengatakan bahwa set film yang ikonik ini menjadi tempat persinggahan kelompok radikal ISIS yang masuk ke Tunisia dari Libya. Laporan tersebut langsung menyebar secara online.
Menurut laporan itu, senjata-senjata ditemukan di kota Tatouine, yang namanya diambil dari planet tempat asal Luke Skywalker. Pejabat Tunisia meyakinkan semua pihak tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Informasi itu tidak benar dan tanpa landasan dan tidak mencerminkan keadaan sebenarnya," kata Mohammed Sayem, seorang anggota komisi turisme di kota Tozeur.
Kolonel Mokhtar Hammami pasukan Garda Nasional Tunisia mengatakan kepada Associated Press tak kurang dari 1.500 personil, termasuk pasukan khusus, pasukan dengan anjing pelacak bom dan pasukan penjinak bom mematroli area pengambilan gambar.
"Saya dapat mengatakan pada Anda tanpa rasa ragu sedikitpun bahwa semuanya berlangsung seperti biasa, bahwa kami melihat peningkatan jumlah turis asing dan juga dari dalam negeri di lokasi," ujarnya.
Kabar ancaman ISIS tersebut sempat beredar luas termasuk di Twitter, walaupun lokasi pengambilan gambar Star Wars di Tunisia berada jauh dari Tatouine, ratusan kilometer dari wilayah yang disebut-sebut itu.
"Kami berkewajiban untuk meyakinkan teman-teman kami dan fans lainnya di luar negeri bahwa semua baik-baik saja, lokasi pengambilan gambar mendapat pengawalan, bahkan ada festival musik elektronika di sana baru-baru ini," ujar Abderrahman Amer, seorang penggemar Star Wars di Tunisia.