Kota London, Inggris pada Sabtu (2/7) merayakan 50 tahun parade Pride yang menandai setengah abad kemajuan dalam perjuangan untuk mencapai kesetaraan dan toleransi. Namun, perayaan itu juga dibarengi dengan peringatan bahwa masih banyak yang harus dilakukan.
Ratusan orang berpartisipasi dalam pawai pertama pada 1 Juli 1972, hanya lima tahun setelah homoseksualitas didekriminalisasi di Inggris.
Lima puluh tahun kemudian, lebih dari 600 kelompok LGBTQ+ berdansa, bernyanyi dan menaiki kendaraan hias di rute yang mirip dengan aksi pertama, disaksikan massa yang memberi dukungan meriah. Pawai tahun ini merupakan Pride pertama sejak pandemi virus corona.
Penyelenggara menyebut acara itu sebagai "yang paling besar dan inklusif" dalam sejarah. Wali Kota London Sadiq Khan memberitahu para wartawan bahwa acara itu merupakan perayaan komunitas, persatuan dan kemajuan. Namun, ia mengatakan acara itu juga merupakan pengingat perlunya "berkampanya dan jangan berpuas diri" mengenai kebutuhan akan "dunia yang terbuka, inklusif dan menerima."
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan ia merasa "sangat bangga memimpin suatu negara dimana warganya bisa mencintai siapapun pilihan mereka dan dimana mereka bisa bebas menjadi siapapun yang mereka mau." [vm/ft]
Forum