Tautan-tautan Akses

Los Angeles Sahkan Aturan “Kota Suaka” untuk Lindungi Imigran


Para anggota kelompok-kelompok advokasi migra bereaksi atas pemungutan suara untuk menerapkan aturan yang melarang sumber daya kota digunakan untuk penindakan keimigrasian, di Balai Kota Los Angeles, Selasa, 19 November 2024. (Foto: Damian Dovarganes/AP Photo)
Para anggota kelompok-kelompok advokasi migra bereaksi atas pemungutan suara untuk menerapkan aturan yang melarang sumber daya kota digunakan untuk penindakan keimigrasian, di Balai Kota Los Angeles, Selasa, 19 November 2024. (Foto: Damian Dovarganes/AP Photo)

Langkah yang diambil oleh Los Angeles, kota terpadat kedua di Amerika setelah New York City, menyusul janji Presiden terpilih Donald Trump untuk melakukan deportasi massal para imigran.

Dewan Kota Los Angeles pada Selasa (19/11) dengan suara bulat mengesahkan peraturan “kota suaka” untuk melindungi para imigran yang tinggal di kota tersebut. Peraturan itu menjadi kebijakan yang akan melarang penggunaan sumber daya dan personel kota untuk melaksanakan penegakan imigrasi federal.

Langkah yang diambil oleh Kota California Selatan, kota terpadat kedua di AS setelah New York City, menyusul janji Presiden terpilih Donald Trump untuk melakukan deportasi massal para imigran.

Peraturan itu mengkodifikasi perlindungan terhadap para imigran dalam hukum kota. Anggota dewan Paul Krekorian mengatakan langkah itu membahas “kebutuhan untuk memastikan komunitas imigran kita di Los Angeles memahami bahwa kita memahami ketakutan mereka.”

Para pengunjuk rasa pro-imigran berorasi di tangga Balai Kota Los Angeles sebelum pemungutan suara, sambil memegang papan bertuliskan, “Los Angeles Kota Suaka Sekarang!”

Mereka meneriakkan dalam bahasa Spanyol: “Apa yang kita inginkan?" Suaka. Kapan kita menginginkannya? Sekarang.”

Kota Los Angeles adalah rumah bagi 1,3 juta migran, kata para anggota dewan, tanpa menyebutkan berapa banyak yang masuk ke negara ini secara legal.

“Kami sangat prihatin, mengingat bahwa ini adalah kota di mana sekitar sepertiga penduduknya adalah imigran,” kata Shiu-Ming Cheer dalam unjuk rasa tersebut. Ia adalah wakil direktur imigran dan keadilan rasial di Pusat Kebijakan Imigrasi California.

Orang-orang “takut Garda Nasional atau orang lain akan dipaksa untuk melaksanakan rencana deportasi massal Trump,” katanya. “Tapi, Anda tahu, kami juga terorganisasi.”

Menurut Immigrant Legal Resource Center, 11 negara bagian – dalam berbagai tingkatan – telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kerja sama dengan petugas penegakan imigrasi federal. Trump, pemenang pemilu 5 November, mulai akan menjabat pada 20 Januari. Namun tim transisi Trump tidak menanggapi permintaan komentar. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG