Tautan-tautan Akses

LSM Lingkungan Hidup Perdagangan Satwa Liar Marak Lagi di China


Seorang pria mengenakan masker berjalan melewati poster kampanye perlindungan satwa liar di tengah wabah virus corona di in Beijing, China, 11 Maret 2020.
Seorang pria mengenakan masker berjalan melewati poster kampanye perlindungan satwa liar di tengah wabah virus corona di in Beijing, China, 11 Maret 2020.

Sejumlah kelompok konservasi khawatir perdagangan satwa liar akan kembali muncul ketika China mulai melonggarkan pembatasan pergerakan dan mulai bekerja di wilayah-wilayah yang terkena dampak paling buruk dari COVID-19.

Munculnya perdagangan satwa liar bisa mengancam kesehatan manusia.

Para ilmuwan mengatakan wabah virus corona kemungkinan berawal dari transmisi hewan-ke-manusia di sebuah pasar satwa liar di Wuhan. Dan berbagai studi oleh Global Virome Project, sebuah upaya yang berbasis di California untuk mencegah pandemi, memprediksi sekitar lima patogen bawaan hewan akan menginfeksi manusia setiap tahun.

Perdagangan satwa liar di Asia adalah bisnis besar. Pasar perdagangan satwa liar tahunan China diperkirakan bernilai lebih dari $7 miliar, "dan ini naik 10 kali lipat apabila melibatkan bisnis di sekitarnya," menurut Steve Galster, pendiri Freeland, sebuah kelompok HAM dan konservasi lingkungan yang berbasis di Bangkok.

Sebagian besar pakar menyerukan larangan permanen atas perdagangan dan konsumsi hewan satwa liar. [vm/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG