Seorang pejabat Rusia mengatakan 22 lembaga swadaya masyarakat (LSM) telah diberi label "agen-agen asing," setelah inspeksi terhadap beberapa kelompok yang menerima dana dari luar negeri.
Deputi Jaksa Agung Alexei Zhafyarov mengatakan pihak berwenang telah memeriksa 1.000 dari 2.000 lebih LSM Rusia yang menerima dana asing. Di antara yang diperiksa oleh badan itu, 22 diklasifikasikan sebagai agen-agen asing dan sedikitnya dua LSM ditutup karena memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis.
Undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin Juli lalu itu mengharuskan LSM yang menerima bantuan keuangan dari luar negeri dan terlibat dalam "kegiatan politik" untuk mendaftar di Departemen Kehakiman sebagai "agen asing."
Pihak berwenang Rusia memulai inspeksi terhadap LSM Rusia pada Maret, sebuah langkah yang dikritik oleh organisasi-organisasi HAM sebagai tindakan mengganggu dan tidak proporsional.
Para pengecam mengatakan undang-undang itu merupakan bagian dari kampanye Kremlin untuk membungkam suara-suara independen, setelah pemilihan Putin untuk masa jabatan ketiga tahun lalu. Putin membantah tuduhan tersebut.
Deputi Jaksa Agung Alexei Zhafyarov mengatakan pihak berwenang telah memeriksa 1.000 dari 2.000 lebih LSM Rusia yang menerima dana asing. Di antara yang diperiksa oleh badan itu, 22 diklasifikasikan sebagai agen-agen asing dan sedikitnya dua LSM ditutup karena memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis.
Undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin Juli lalu itu mengharuskan LSM yang menerima bantuan keuangan dari luar negeri dan terlibat dalam "kegiatan politik" untuk mendaftar di Departemen Kehakiman sebagai "agen asing."
Pihak berwenang Rusia memulai inspeksi terhadap LSM Rusia pada Maret, sebuah langkah yang dikritik oleh organisasi-organisasi HAM sebagai tindakan mengganggu dan tidak proporsional.
Para pengecam mengatakan undang-undang itu merupakan bagian dari kampanye Kremlin untuk membungkam suara-suara independen, setelah pemilihan Putin untuk masa jabatan ketiga tahun lalu. Putin membantah tuduhan tersebut.