Mantan presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva hari Minggu unggul atas presiden petahana Jair Bolsonaro dalam putaran kedua pemilihan presiden negara itu yang berlangsung ketat.
Presiden AS Joe Biden mengirimi Da Silva ucapan selamat atas kemenangannya dalam pemilihan presiden, “setelah pemilu yang bebas, adil dan kredibel.” Pemimpin AS itu mengatakan ia “ingin terus melanjutkan kerja sama antara kedua negara dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.”
Sementara itu Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam ucapan selamat yang diposting di Twitter mengatakan kedua pemimpin akan “memperbarui hubungan persahabatan antara kedua negara.”
Da Silva menang tipis, dengan meraih 50,9 persen suara dan petahana Bolsonaro 49,1 persen, menurut otoritas pemilu negara itu.
“Mereka berupaya menguburkan saya hidup-hidup dan inilah saya,” kata presiden terpilih Da Silva hari Minggu.
Bolsonaro yang berhaluan ekstrem kanan tidak mengakui kekalahannya pada hari Minggu. Namun, sehari sebelum pemilihan itu ia mengatakan, “Tidak ada keraguan sedikit pun. Siapa pun yang meraih lebih banyak suara, memenangkan pemilu.”
Sementara Da Silva dikenal luas karena mengeluarkan jutaan orang Brazil dari kemiskinan semasa ia menjabat presiden, masa jabatan Bolsonaro diwarnai oleh politik ekstrem kanannya, cemoohannya terhadap virus corona, penggundulan hutan Amazon dan inflasi yang merajalela.
Da Silva, 77, telah berjanji akan memperbaiki sistem kesejahteraan sosial negara dan membentuk kementerian untuk mengatasi keprihatinan populasi masyarakat pribumi Brazil. Tetapi semua itu mungkin merupakan perjuangan berat dengan gerakan yang dibuat kelompok konservatif di Kongres Brazil.
Kemenangan Da Silva merupakan kebangkitan mengejutkan bagi mantan presiden yang berkuasa dari 2003 hingga 2010 itu. [uh/ab]
Forum