Parlemen Macedonia telah memilih 2 anggota baru untuk duduk dalam kabinet Perdana Menteri Nikola Gruevski, menggantikan Menteri Dalam Negeri serta Menteri Perhubungan dan Komunikasi yang mengundurkan diri sehari sebelumnya.
Pihak oposisi tidak ikut serta memberikan suara, tampaknya memboikot sidang-sidang parlemen sejak pemilu April lalu.
Gruevski memuji dan membela mereka yang mengundurkan diri sebagai "profesional" yang bertindak untuk mengurangi ketegangan politik. Tetapi sebaliknya, pemimpin Demokrat Sosial, Zoran Zaev mengatakan, pengunduran diri itu “tidak cukup”.'
Pihak oposisi mengklaim pemerintahan Gruevski secara illegal menyadap sambungan telepon sekitar 20.000 orang, termasuk polisi, ahli hukum, pemimpin agama, wartawan dan para diplomat asing.
Pemerintah menyangkal tuduhan-tuduhan itu.
Pihak oposisi menyerukan sebuah protes minggu depan untuk mendesak pengunduran diri pemerintah dan diadakannya pemilu baru.
Anggota memilih Mitko Cavkov sebagai menteri Dalam Negeri dan Vlado Misajlovski sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi, menggantikan Gordana Jankuloska dan Mile Janakieski.
Kepala Badan Keamanan Negara, Saso Mijalkov, juga mengundurkan diri Selasa, tetapi belum ada penggantinya.
Pengunduran diri anggota kabinet itu terjadi menyusul serangan polisi yang menewaskan 22 orang, 8 polisi dan 14 penembak di kota Kumanovo, di utara ibukota Skopje. 37 polisi cedera . Pejabat Macedonia (pron: masedonia) mengatakan, orang-orang bersenjata itu berusaha melakukan kekacauan dan menebar ketakutan, serta mengancam kehidupan warga sipil.