Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Presiden China Xi Jinping agar memanfaatkan hubungan China dengan Rusia untuk membantu mengakhiri invasi Rusia di Ukraina.
Macron mengatakan kepada Xi ketika mereka bertemu di Beijing pada Kamis (6/4), bahwa agresi Rusia di Ukraina telah merugikan stabilitas internasional.
“Saya tahu saya bisa mengandalkan Anda untuk bisa mengantarkan Rusia kembali sadar dan membawa setiap pihak ke meja perundingan,” kata Macron.
Xi kepada jurnalis mengatakan “bersama dengan Prancis, kami menyerukan untuk menahan diri dan menggunakan akal sehat” sehubungan konflik yang sudah berlangsung selama 14 bulan itu. Dia menambahkan bahwa China mengusahakan sebuah pemulihan perundingan perdamaian guna mencapai penyelesaian politik dan membangun sebuah arsitektur Eropa yang berimbang dan langgeng.”
Pemimpin China itu mengatakan pemerintahannya "meminta adanya perlindungan bagi warga sipil. Senjata nuklir tidak boleh digunakan, dan perang nuklir nuklir haruslah dihindari."
Namun tidak jelas apakah Xi akan menekan Presiden Rusia Vladimit Putin untuk bernegosiasi, seperti yang Macron minta, atau pemimpin China tersebut akan berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang mengatakan pada bulan lalu bahwa China dapat menjadi "mitra" dalam upaya menuju perdamaian.
China telah mengajukan rencana beberapa bagian untuk masalah Ukraina, yang mencakup seruan terhadap penegakan kedaulatan dan integritas teritorial dari semua negara, namun rencana tersebut tidak menyebutkan soal penarikan pasukan Rusia dari Ukraina.
Sejumlah pejabat Ukraina mengatakan mereka hanya mau terlibat dalam pembicaraan damai jika Rusia menarik pasukannya, sementara Rusia bersikeras bahwa Ukraina harus mengakui wilayah yang telah Rusia klaim sebagai bagian dari negaranya. [jm/lt/rs]
Forum