Para mahasiswa berpawai di jalan-jalan di Hong Kong, sebagai bagian dari unjuk rasa seminggu, menuntut agar China mengizinkan diselenggarakannya pemilu bebas pada tahun 2017.
Ribuan mahasiswa tidak kuliah untuk ikut serta dalam kampanye pro-demokrasi ini. Hari Rabu (24/9), sedikitnya 300 mahasiswa berpawai menelusuri jalan-jalan di distrik bisnis di pusat kota.
Para aktivis mengancam akan mengambil alih pusat bisnis tersebut jika Beijing tidak memenuhi tuntutan mereka. Hari Selasa (23/9), sekitar 10 mahasiswa bentrok dengan polisi dan mencegat Gubernur Hong Kong, Leung Chun-ying, sewaktu dia meninggalkan kantor pemerintah. Para pemimpin mahasiswa menyatakan, jika Leung tidak setuju menemui mereka paling lambat Kamis pagi (25/9), mereka akan meningkatkan protes.
Para aktivis pro-demokrasi itu marah karena China bulan lalu mengeluarkan keputusan bahwa semua kandidat untuk pemilu tahun 2017 harus disetujui sebuah komite pro-Beijing. Para anggota parlemen oposisi telah berjanji akan menentang RUU tersebut dalam perangkat legislasi Hong Kong.