Mahkamah Agung AS menetapkan Selasa sore (20/12) sebagai tenggat bagi respons terhadap perintahnya yang untuk sementara ini akan membiarkan pembatasan tetap berlaku di perbatasan AS-Meksiko. Pembatasan itu telah digunakan untuk mencegah ratusan ribu migran mencari suaka.
Pembatasan tersebut, dikenal sebagai Title 42, diberlakukan di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump pada awal pandemi virus corona. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan langkah itu tidak lagi diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyatakan ingin mengakhiri kebijakan tersebut.
Seorang hakim federal menetapkan Rabu sebagai tanggal berakhirnya Title 42. Tetapi kelompok terdiri dari 19 negara bagian yang memiliki jaksa agung dari partai Republik menantang putusan tersebut. Alasan mereka, pencabutan pembatasan itu akan membebani negara bagian-negara bagian di perbatasan dengan gelombang masuk para migran.
Gedung Putih telah meminta $3 miliar dana tambahan untuk personel, teknologi dan fasilitas penahanan. Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, Senin (19/12) mengatakan bahwa pencabutan restriksi itu “bukan berarti perbatasan terbuka.” [uh/ab]
Forum