Enam negara mengambil langkah yang belum pernah terjadi, yaitu meminta Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) menyelidiki kemungkinan Venezuela telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, Rabu (26/9).
Permintaan tersebut diajukan saat Presiden Venezuela Nicolas Maduro mendadak hadir di sidang Majelis Umum PBB untuk memberikan pidato selama hampir satu jam dan menandaskan bangsanya “tidak akan menyerah".
Maduro berpidato beberapa jam setelah Argentina, Chile, Kolombia, Peru, Paraguay dan Kanada dengan resmi meminta ICC menyelidiki Venezuela atas berbagai tuduhan, mulai dari pembunuhan sampai penyiksaan sampai kepada kejahatan terhadap kemanusiaan.
Keenam negara berharap tindakan mereka memberi tekanan baru kepada Maduro untuk mengakhiri kekerasan dan konflik yang menyebabkan lebih dari 2 juta warganya mengungsi dan membuat inflasi serta angka pembunuhan di negeri itu termasuk tertinggi di dunia.
Para pejabat Venezuela menolak semua kritikan internasional dengan mengatakan semua itu digerakkan oleh kekuatan imperialis dipimpin Amerika sebagai alasan untuk menginvasi Venezuela.
Dan Maduro dengan keras pada Rabu malam, mengeluh bahwa Washington menyerang Venezuela lewat sanksi dan cara lain serta mengajak negara lain supaya ikut ‘melancarkan ofensif diplomatik”.
Namun dalam waktu sama ia mengatakan bersedia bertemu dengan Presiden Donald Trump. [al]