Malala Yousafzai memanfaatkan kewarganegaraan kehormatan Kanadanya untuk mengimbau para pemimpin negara itu agar mengambil tindakan nyata untuk meningkatkan kesempatan pendidikan bagi anak-anak perempuan.
Remaja peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu memberikan sambutan di parlemen Kanada setelah diangkat menjadi warganegara kehormatan Kanada pada hari Rabu (12/4). Ia meminta para legislator agar menjadikan pendidikan bagi anak-anak perempuan sebagai prioritas utama pada waktu negara itu menjadi tuan rumah KTT G-7 tahun depan.
Malala berusia 15 tahun pada saat kepalanya ditembak oleh militan Taliban di Pakistan pada tahun 2012. Ia menjadi sasaran karena aktif menganjurkan pendidikan bagi kaum perempuan.
Malala semula dijadwalkan menerima kehormatan itu pada 22 Oktober 2014, tetapi upacara itu ditangguhkan setelah seorang lelaki bersenjata menyerang parlemen Kanada pada hari itu.
Malala yang kini berusia 19 tahun juga berbicara mengenai kegembiraan teman-temannya karena ia bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Ia tersenyum ketika menyebutkan tentang tato dan latihan yoga yang dipraktikkan Trudeau. [uh/lt]