Setelah pelantikan hari Kamis di Bamako, Presiden Dioncounda Traore memperingatkan pemberontak Tuareg dan kelompok Ansar Dine yang terkait al-Qaida, agar mundur.
Setelah pelantikan hari Kamis di Bamako, presiden Dioncounda Traore memperingatkan pemberontak Tuareg dan kelompok Ansar Dine yang terkait al-Qaida, agar mundur atau menghadapi perang.
Mantan ketua parlemen itu menambahkan, ia memilih perdamaian, tetapi akan berperang jika itu adalah satu-satunya solusi. Traore menegaskan, pemerintah baru Mali tidak akan pernah menyetujui pemecah-belahan Mali.
Segera setelah Traore dilantik, sedikitnya sembilan politisi, yang telah ditahan sejak kudeta, dibebaskan. Termasuk beberapa menteri yang pernah menjabat di pemerintahan pendahulunya, Amadou Tomani Toure.
Pendahulu Traore, Presiden Amandou Tomani Toure digulingkan bulan lalu oleh tentara yang tidak menyetujui cara Toure menangani pemberontakan Tuareg.
Setelah kudeta, pemberontak dan Islamis militan melancarkan serangan kilat dan merebut Mali utara dari kontrol tentara. Mereka menyatakan berdirinya negara baru, Azawad. Negara-negara Afrika menolak proklamasi itu.
Setelah pelantikan hari Kamis di Bamako, presiden Dioncounda Traore memperingatkan pemberontak Tuareg dan kelompok Ansar Dine yang terkait al-Qaida, agar mundur atau menghadapi perang.
Mantan ketua parlemen itu menambahkan, ia memilih perdamaian, tetapi akan berperang jika itu adalah satu-satunya solusi. Traore menegaskan, pemerintah baru Mali tidak akan pernah menyetujui pemecah-belahan Mali.
Segera setelah Traore dilantik, sedikitnya sembilan politisi, yang telah ditahan sejak kudeta, dibebaskan. Termasuk beberapa menteri yang pernah menjabat di pemerintahan pendahulunya, Amadou Tomani Toure.
Pendahulu Traore, Presiden Amandou Tomani Toure digulingkan bulan lalu oleh tentara yang tidak menyetujui cara Toure menangani pemberontakan Tuareg.
Setelah kudeta, pemberontak dan Islamis militan melancarkan serangan kilat dan merebut Mali utara dari kontrol tentara. Mereka menyatakan berdirinya negara baru, Azawad. Negara-negara Afrika menolak proklamasi itu.